Bisnis.com, JAKARTA – Kapan terakhir kali Anda menulis surat kepada seseorang? Jika menurut Anda terlalu kuno, menulis surat memiliki manfaat selain membantu Anda mengerjakan tulisan tangan.
Mulai dari mengatasi kesedihan hingga mengurangi ketegangan dalam hubungan, praktik yang tampaknya kuno ini telah terbukti secara ilmiah membantu kesehatan mental Anda.
Pendiri platform kesehatan mental Calm Collective Asia, Sabrina Ooi mengatakan bahwa menulis surat adalah cara baginya untuk memproses kesedihan dan kehilangan, khususnya, kematian mantan pacarnya ketika dia berusia 17 tahun.
“Saya masih kesal tentang fakta bahwa dia telah meninggal dalam tidurnya. Saya tidak tahu bagaimana memproses (kematiannya) saat itu,” kata Ooi, seperti dilansir dari CNA Lifestyle, Jumat (20/8/2021).
Menurut Ooi, menulis surat merupakan hal penuh emosional yang menghabiskan beberapa jam untuk menulis. Namun, cara itu membantu untuk mengenali emosi yang tersisa dan mengubahnya menjadi perasaan syukur.
Setelah selesai menulis surat, katanya, ia membakar surat-surat itu dan merasakan beban emosional terangkat dari pundaknya. “Rasanya seperti saya bisa melepaskan emosi yang telah lama saya simpan,” ungkapnya.
Begitu pula yang disampaikan konselor dari layanan konseling online Talk Your Heart Out, Joseph Quek. Quek mengatakan bahwa kerinduan untuk percakapan terakhir dengan seseorang atau memiliki emosi yang masih terasa sangat lama setelah peristiwa itu berlalu, dapat menunjukkan pengalaman atau hubungan yang belum selesai.
“Menulis surat baik [tulisan tangan atau ketik] dapat memberikan pelepasan emosional, memungkinkan Anda untuk mengungkapkan perasaan, pikiran, harapan, dan penyesalan Anda,” kata Quek.
Tetapi, sebagian orang merasa kesulitan untuk menuangkannya ke dalam tulisan. Lantas, bagaimana cara memulai menulis surat?
"Ingatlah setiap kejadian atau perilaku tertentu yang berkontribusi pada perasaan yang Anda miliki, dan tempatkan dalam perspektif, sebelum, selama, dan sesudahnya," kata Psikolog dari Psychology Blossom, Phyllis Bah.
Namun, jika Anda membutuhkan inspirasi untuk memulai, lirik lagu atau tulisan yang sesuai dengan perasaan Anda dapat membantu. Demikian yang dikatakan konselor dari konsultan psikologi Mind What Matters, Maniesha Blakey,
“Tulis dalam draf. Anda dapat mulai dengan mencatat beberapa poin dan menggunakannya untuk memperluas menjadi sebuah surat. Tulis dan tulis ulang selama beberapa hari sebelum Anda menyelesaikan versi final, karena Anda mungkin akan melihat cara baru untuk membangun atau menyederhanakan surat itu,” sarannya.
Quek merekomendasikan untuk menyisihkan waktu, ruang yang tenang, dan menghilangkan gangguan untuk memastikan lingkungan yang kondusif untuk menulis. Kemudian, temukan alasan Anda menulisnya, dan pilih medianya.
“Inti dari menulis surat bisa dibilang tentang menyampaikan pesan ke penerima yang dituju. Baik tulisan tangan (atau diketik), pada akhirnya bermuara pada media yang paling nyaman bagi Anda yang memungkinkan Anda mengekspresikan diri dengan sebaik-baiknya,” katanya.