Bisnis.com, JAKARTA— Seringkali beberapa wanita mengalami periode menstruasi yang deras dan begitu berat. Bahkan wanita yang sudah menikah juga bisa mengalaminya.
Pada penelitian di Amerika pada 2015 menyatakan kejadian tersebut menimpa sekitar satu dari 10 wanita.
Siklus menstruasi yang begitu berat tersebut tidak bisa diprediksi, namun ada juga yang hampir setiap bulan mengalaminya.
Saat mengalami menstruasi yang berat, tubuh akan menguras semua energi karena jatuh kesakitan. Bahkan ada yang akan merasa jauh lebih sulit untuk mengatur menstruasi karena siklus haid jadi tidak menentu.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi.
Dilansir dari womensweekly, Rabu (25/8/2021) berikut adalah faktor mengapa menstruasi jadi lebih berat dari biasanya pada wanita yang sudah menikah:
1. Ganti jenis kontrasepsi
Berbagai jenis metode pengendalian kelahiran atau alat kontrasepsi seperti pil kombinasi, pil mini atau patch akan melepaskan jumlah hormon yang berbeda satu sama lain. Hal itu yang dapat mempengaruhi tubuh dan mengubah jumlah cairan menstruasi yang dikeluarkan.
Saat mengganti jenis kontrasepsi alami perubahan dalam aliran menstruasi, janganlah terlalu panik.
2. Berhenti menggunakan kontrasepsi
Berhenti menggunakan alat kontrasepsi juga mengubah jumlah cairan menstruasi.
Pil KB atau patch mengandung hormon sintetis yang mengubah hormon dalam tubuh untuk mencegah terjadinya ovulasi.
3. Menggunakan Anti-Koagulan
Jika Anda sedang menjalani pengobatan antikoagulan dan kebetulan mengalami menstruasi, kemungkinan menstruasi Anda akan lebih berat.
Antikoagulan adalah golongan obat yang dipakai untuk menghambat pembekuan darah. Oleh karenanya, obat tersebut membuat aliran terasa lebih berat.
Jika tidak yakin obat mana yang mengandung antikoagulan, pastikan untuk mencarinya satu per satu atau tanyakan pada dokter.
4. Sindrom ovarium polikistik
Sindrom ovarium polisitik terjadi ketika banyak kista kecil tumbuh di atas indung telur. Itu akan menghambat fungsi reguler rahim.
Jika mencurigai memilikinya, buatlah janji dengan dokter dan pastikan untuk memeriksakannya.
5. Fibroid rahim
Fibroid cenderung terjadi ketika ada jumlah kadar estrogen yang sangat tinggi di tubuh. Sebagian besar, fibroid ini akan datang dan pergi saat tubuh menyesuaikan kadar hormonnya.
Fibroid sendiri atau moima uteri adalah daging tumbuh non-kanker dalam rahim yang dapat muncul selama tahun-tahun masa subur seorang wanita.
Tetapi jika Anda khawatir, pastikan untuk memeriksakannya.
Dokter mungkin hanya menyarankan untuk mengganti jenis kontrasepsi.
6. Adenomiosis
Ini lebih banyak terjadi pada wanita paruh baya yang memiliki anak.
Adenomyosis terjadi ketika rahim membesar dan lapisan tersebut entah bagaimana dapat bermigrasi ke arah dinding maskular. Hal ini menyebabkan kram yang menyakitkan dan pendarahan yang lebih berat.