Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Penyebab Efek Vaksin Moderna Lebih Berat pada Nakes daripada Masyarakat Umum

Pada penyintas, juga terbentuk antibodi dan sel memori. Ketika mendapatkan vaksin, maka respon juga cenderung lebih kuat seperti pada yang sudah dua kali mendapatkan sinovac tadi.
Mia Chitra Dinisari
Mia Chitra Dinisari - Bisnis.com 02 September 2021  |  08:12 WIB
Penyebab Efek Vaksin Moderna Lebih Berat pada Nakes daripada Masyarakat Umum
Vaksin covid/19 buatan Moderna

Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping vaksin booster moderna pada tenaga kesehatan banyak dilaporkan cukup berat. 

Bahkan, ada beberapa yang mengaku mengalami demam tinggi sampai beberapa hari.

Sedangkan, efek samping pada masyarakat umum cenderung lebih ringan. Kenapa?

Ahli Patologi Klinis Tonang Dwi Ardyanto mengatakan bagi nakes, posisi saat suntikan ketiga atau booster adalah minimal sudah ada antibodi dan sel memori dari dua kali suntikan sinovac sebelumnya.

Sehingga, ketika masuk Moderna sebagai suntikan ke 3, fokus ke antibodi "ujung rambut" (S-RBD) saja. Maka tubuh berfokus pada pembentukan antibodi menggunakan sel memori yang sudah ada sebelumnya. Maka reaksinya cenderung kuat.

Sedangkan, pada masyarakat umum yang mendapatkan Moderna adalah yang belum pernah sama sekali mendapatkan vaksin. Maka reaksinya cenderung lebih ringan, Apalagi kalau tubuhnya kuat, bisa saja hampir tidak terasa.

Sementara itu, pada penyintas, juga terbentuk antibodi dan sel memori. Ketika mendapatkan vaksin, maka respon juga cenderung lebih kuat seperti pada yang sudah dua kali mendapatkan sinovac tadi.

"Tapi ada catatan. Respon boleh sama kuatnya, tapi bila tubuh kuat, maka bisa saja terasa ringan saja gejalanya. Jadi faktor fisik yang kuat, juga mempengaruhinya," paparnya dikutip dari akun facebooknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Vaksin Covid-19 moderna
Editor : Mia Chitra Dinisari
back to top To top