Lazmall
Fashion

Masa Pandemi, Transaksi di LazMall Tetap Meningkat

Jessica Gabriela Soehandoko
Rabu, 22 September 2021 - 19:46
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – LazMall menjadi kanal khusus yang menawarkan pengalaman berbelanja di mall secara virtual.

LazMall juga menawarkan berbagai produk brand ternama lokal dan internasional, dengan menjamin keaslian barang dan garansi pengembalian barang selama 15 hari. Hal ini menjadi pilihan bagi beberapa pelanggan.

“Peningkatan pengunjungnya bertumbuh secara pesat. Di Asia Tenggara sendiri, kami telah memiliki sekitar 110 juta pelanggan.” Ucap Lia Kurtz, VP FMCG Category Lazada Indonesia, dalam acara Rumpi Bareng Lazada (22/09/21).

Bukan hanya itu, jumlah transaksi online juga bertumbuh sebesar seratus persen dari tahun ke tahun. Dalam kurun waktu tiga tahun, LazMall juga telah bertumbuh dan menaungi 23 ribu brand di Asia Tenggara.

LazMall juga mengalami pertumbuhan sebanyak dua kali lipat di Asia Tenggara, dari tahun ke tahun dibandingkan periode yang sama dengan tahun sebelumnya. Rata-rata pembelian juga meningkat sebanyak dua kali lipat.

Dengan melihat potensi tersebut, maka LazMall meluncurkan LazMall Prestige hingga Ultra Prestige Brand, yakni adalah brand La Mer.

La Mer sendiri merupakan merek internasional dalam kategori beauty dalam range harga sekitar Rp3-5 jutaan. Walaupun sempat mengalami keraguan untuk menjual secara online di Indonesia, La Mer mendapatkan sambutan di luar ekspetasi.

“Hasil dari launching yang dilakukan bersamaan di Southeast Asia (Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Indonesia) dan hasilnya, kita (La Mer Indonesia) menjadi negara dengan penjualan paling tertinggi kedua, setelah Thailand” Ucap Sarah Damanik, Brand Manager La Mer Indonesia.

Selain itu, Eiger sebagai brand lokal yang juga mengalami peningkatan penjualan online setiap tahunnya. Jason Edward Wuysang, selaku Ecommerce General Manager Eiger juga mengakui bahwa dengan menjual produk secara online tidak memakan pasar yang sudah terbentuk secara offline.

Selain itu, minatnya masyarakat dalam berjualan secara online juga dirasakan oleh Nanang Hidayat, selaku Business Development Manager Endless Love.

“Pada waktu pandemi kemarin, kami merasa kesulitan dikarenakan tidak memiliki store (toko) seperti yang lain. Kami bergantung pada distributor, namun distributor kami tutup. Akhirnya kami masuk ke dalam e-commerce, dan dari ini kami bisa belajar dan memeroleh omzet yang lumayan” Ucapnya.

Lia Kurtz juga mengatakan bahwa hal ini terjadi dikarenakan adanya efek pandemi, yang membuat sulitnya masyarakat untuk bepergian terutama jika memiliki keluarga yang berisiko tertinggi. Namun dikarenakan masyarakat perlu untuk memenuhi beberapa kebutuhan, maka masyarakat membeli secara online.

“Ada beberapa kategori yang terdampak dikarenakan pandemi. Namun setelah tiga hingga enam bulan semuanya kembali normal. Barang-barang kebutuhan seperti susu, baju, groceries bertumbuh secara cepat dibandingkan kategori lainnya. Sedangkan untuk barang kurang primer masih juga dibeli oleh masyarakat” Ucapnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro