Bisnis.com, JAKARTA – Banyak yang mengatakan bahwa negara dengan populasi sedikit akan menjadi negara terkaya di dunia. Simak daftar 10 negara maju dan kaya di dunia yang warganya tajir melintir!
Setiap negara memiliki kategori makmur dan kaya raya yang berbeda. Mulai dari sumber daya mineral yang kaya, tetapi sedikit sumber daya manusia untuk memanfaatkannya.
Ada pula negara yang memiliki sumber daya manusia memadai dan bijaksana menggunakan sedikit sumber daya alam. Sayangnya, Indonesia tidak masuk dalam 10 besar negara terkaya di dunia 2021. Indonesia menempati urutan ke-101 negara terkaya di dunia.
Simak daftar 10 negara terkaya di dunia 2021 seperti dilansir dari Global Finance, Selasa (28/9/2021):
1. Luksemburg
Negara pertama yang masuk dalam daftar 10 negara terkaya adalah Luksemburg, yakni negara yang terletak di jantung Eropa yang berpenduduk sekitar 625.000. Negara ini memiliki banyak hal untuk ditawarkan, baik turis maupun penduduk lokal.
Adanya krisis keuangan global dan tekanan dari UE dan OECD untuk mengurangi kerahasiaan perbankan berdampak kecil pada ekonomi, pandemi Covid-19 memaksa banyak bisnis tutup dan pekerja kehilangan pekerjaan di sana.
Namun, Luksemburg telah mengatasi pandemi lebih baik daripada sebagian besar tetangganya di Eropa. Akibatnya, pada tahun 2021 PDB Luksemburg akan pulih sebesar 4 persen dari -1,3 persen pada tahun 2020. Negara ini mencapai angka US$100.000 dalam PDB per kapita pada tahun 2014 dan tidak pernah mundur. Bahkan, pandemi Covid-19 tidak bisa mengubah pendapatan per kapita di Luksemburg.
2. Singapura
Negara terkaya kedua di dunia adalah Singapura. Perkiraan kekayaan bersih US$23 miliar dari pemilik restoran Zhang Yong yang merupakan orang terkaya yang tinggal di Singapura.
Kemudian, Goh Cheng Liang yang berusia 93 tahun yang merupakan pendiri salah satu pabrik cat terbesar di dunia berada di urutan kedua dengan kekayaan US$21,7 miliar. Di urutan ketiga dengan aset sekitar US$15 miliar adalah Eduardo Saverin, salah satu pendiri Facebook, yang pada 2011 meninggalkan AS dengan 53 juta saham perusahaan dan menjadi penduduk tetap negara kepulauan itu.
Ketika negara-kota itu merdeka pada 1965, setengah dari penduduk Singapura buta huruf. Dengan hampir tidak ada sumber daya alam, Singapura bangkit melalui kerja keras dan kebijakan cerdas, menjadi salah satu tempat paling ramah bisnis di dunia.
Namun, tak berarti bahwa Singapura telah kebal dari dampak penurunan global pada tahun 2020 yang mengalami ekonomi anjlok ke rekor 5,4 persen, menjatuhkan negara itu ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.
3. Irlandia
Negara berpenduduk kurang dari 5 juta jiwa menempati urutan ketiga, Irlandia adalah salah satu yang paling terpukul oleh krisis keuangan 2008.
Mengikuti beberapa langkah reformasi yang sulit secara politik seperti pemotongan besar-besaran pada upah sektor publik dan merestrukturisasi industri perbankannya, negara kepulauan itu mendapatkan kembali kesehatan fiskalnya, meningkatkan tingkat ketenagakerjaannya dan melihat PDB per kapitanya hampir dua kali lipat dalam waktu singkat.
Irlandia merupakan salah satu surga pajak perusahaan terbesar di dunia, dengan orang-orang biasa diuntungkan jauh lebih sedikit daripada perusahaan multinasional.
Menurut data dari OECD, pendapatan rumah tangga per kapita nasional yang dapat dibelanjakan sebenarnya lebih rendah daripada rata-rata negara anggota secara keseluruhan, sekitar US$25.300 per tahun versus US$33.600.
