Bisnis.com, JAKARTA – Meningitis merupakan infeksi pada meninges, yaitu selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Simak penyebab dan gejala meningitis, khususnya pada orang dewasa.
Meski bisa menyerang orang dewasa, meningitis lebih berisiko bagi anak kecil atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penyebab meningitis bervariasi, yaitu patogen seperti virus, bakteri, dan jamur. Karena itu, jenis pengobatan meningistis yang diterima seseorang pasti berbda-beda
Simak penyebab, gejala, dan pengobatan meningitis pada orang dewasa yang perlu Anda waspadai seperti dilansir dari Medical News Today, Kamis (30/9/2021).
1. PENYEBAB MENINGITIS
Meningitis memiliki banyak penyebab, termasuk virus, bakteri, jamur, dan parasit. Namun, ketika patogen bukan penyebab meningitis, seseorang mengalami meningitis noninfeksi.
a. Virus
Enterovirus non-polio, yang mirip dengan flu biasa, cenderung menyebabkan meningitis virus. Biasanya, virus ini ringan dan hilang dengan sendirinya, tetapi terkadang meningitis berkembang sebagai komplikasi. Virus lain yang dapat menyebabkan meningitis adalah gondok, cacar air, campak, dan flu.
b. Bakteri
Jenis bakteri yang paling umum yang menyebabkan meningitis adalah Streptococcus pneumoniae, Streptococcus grup B, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, dan Listeria monocytogenes. Beberapa dari bakteri ini menyebar melalui makanan yang terkontaminasi, tetapi biasanya bakteri tersebut menular dari orang ke orang.
c. Jamur
Jenis utama jamur yang menyebabkan meningitis adalah Cryptococcus neoformans, Coccidioides immitis, Aspergillus, dan Candida. Sumber jamur ini termasuk kayu, tanah, dan kotoran merpati.
d. Penyebab non-infeksi
Orang dewasa dapat mengembangkan meningitis tidak menular dari kondisi kesehatan seperti kanker. Berikut penyebab lainnya:
- Lupus
- Pengobatan
- Trauma kepala
- Operasi otak
2. GEJALA MENINGISTIS
Gejala meningitis dapat berbeda antara orang dewasa dan anak-anak. Biasanya, gejala tidak akan muncul sekaligus. Pada orang dewasa, gejala meningitis dapat muncul sebagai berikut:
- Leher kaku
- Sakit dan nyeri
- Kebingungan
- amantuk
- Demam
- Kepekaan terhadap cahaya terang
- Mual dan muntah
- Kejang
Bagaimana membedakan meningitis pada orang dewasa dan anak-anak?
Meningitis mempengaruhi orang dewasa dan anak-anak dengan cara yang sama. Namun, gejalanya dapat berbeda pada anak yang sangat kecil.
Misalnya, orang dewasa mungkin mengeluh leher kaku, sementara bayi akan melengkungkan punggungnya dan menangis. Bayi baru lahir juga tidak selalu mengalami demam atau hipotermia, dan secara keseluruhan, mereka menunjukkan tanda-tanda infeksi yang lebih halus.
3. PENGOBATAN
Menurut protokol pengobatan saat ini, dalam kasus meningitis bakteri dokter akan mempertimbangkan usia dan riwayat kesehatan seseorang sebelum memberikan antibiotik yang sesuai.
Orang dewasa berusia 18-49 tahun biasanya akan menerima ceftriaxone atau vancomycin melalui jarum ke dalam vena, atau secara intravena (IV).
Orang yang berusia di atas 50 tahun atau mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah juga akan menerima ceftriaxone IV atau vancomycin IV. Namun, dokter juga dapat mempertimbangkan ampisilin IV.