Bisnis.com, SOLO - Buku yang ditulis oleh Eka Kurniawan di tahun 2002 berjudul Cinta Itu Luka menghebohkan netizen Twitter.
Salah satu kalimat di dalam buku tersebut, dikutip oleh seorang perempuan hingga menimbulkan perdebatan publik.
Kutipan tersebut pun akhirnya mendatangkan berbagai reaksi dari netizen.
Cuitan seorang netizen Twitter bernama akun @rm_bgsr pun langsung dibanjiri komentar dari jutaan netizen, karena salah mengartikan kutipan dari buku milik Eka.
Bahkan beberapa selebtweet dan artis pun turut mengomentari cuitan akun @rm_bgsr.
Pasalnya saat memposting opininya di Twitter, pemilik akun tersebut merasa Eka Kurniawan merendahkan martabat perempuan.
Padahal, masalah yang harus disoroti adalah penggunaan kutipan yang tidak pas, untuk kepentingan pribadi agar opini yang disampaikan masuk akal.
Kutipan yang ramai dibahas oleh warga Twitter itu memanglah sangat rancu jika ditelaah secara bulat-bulat.
Hal tersebut terjadi karena kutipan yang dipakai hanya setengah-setengah tanpa adanya penjelasan lebih lanjut.
Menanggapi cuitan @rm_bgsr, penyanyi dan juga penulis buku Fiersa Besari pun memberikan komentar.
"Di sinilah pentingnya mengetahui konteks, juga betapa membaca buku setengah-setengah lebih berbahaya dari tidak membaca buku," tulis Fiersa dikutip Bisnis dari akun @FiersaBesari.
Selain Fiersa, Handoko Tjung pun turut memberikan komentar sarkas.
Banyak netizen merasa akun @rm_bgsr tak memahami isi buku Cinta Itu Luka secara dalam.
Dari situlah, memahami secuil kutipan harus dibarengi dengan pemahaman konteks buku yang dikutip secara menyeluruh.
Hasilnya, kutipan yang dinilai berbahaya dan tak patut tersebut bisa dinilai secara objektif.
Mengetahui kutipannya menggemparkan Twitter, Eka Kurniawan pun turut memberikan komentar.
Pria lulusan Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta itu tak menuliskan banyak kalimat.
Dirinya hanya mengatakan, "bahaya baca buku, atau bahaya tidak membaca buku?"
bahaya baca buku, atau bahaya tidak membaca buku? https://t.co/9XB5LhDPIy
— Eka Kurniawan (@gnolbo) October 6, 2021
Kalimat tersebut dipercaya netizen sebagai sindiran terhadap orang-orang yang telah mengkritisi karyanya tanpa membaca keseluruhan isi tulisan.
Diketahui, Eka Kurniawan merupakan seorang penulis yang terpilih sebagai salah satu "Global Thinkers of 2015" dari jurnal Foreign Policy.
Di tahun 2016, ia menjadi penulis asal Indonesia pertama yang dinominasikan untuk Man Booker International Prize.
Sebelumnya, ia menerbitkan buku Cinta Itu Luka di tahun 2002, yang kemudian dialihbahasakan ke bahasa Jepang di tahun 2006.
Buku tersebut kini menjadi perbincangan banyak orang, karena sebuah kalimat yang dijadikan kutipan oleh seorang perempuan hingga menimbulkan perdebatan di media sosial Twitter.