Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Thailand telah mengumumkan rencananya untuk mengenakan biaya pariwisata pada turis pada tahun 2022 untuk mensubsidi proyek-proyek yang terkait dengan pariwisata.
Negara ini akan mengenakan biaya 500 baht (sekitar Rp210.000) untuk dana transformasi pariwisata yang akan fokus pada pariwisata ramah lingkungan.
Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn mengatakan bahwa tujuan utama mereka adalah untuk mendapatkan 5 miliar baht pada tahun pertama.
"Proyek-proyek itu harus co-creation dan pemerintah harus menggunakan dana untuk mendukung proyek-proyek yang dapat menciptakan dampak ekonomi. Biaya tambahan tidak akan berdampak pada wisatawan karena kami ingin fokus pada pasar berkualitas Kami berharap dana ini akan mendukung perubahan pariwisata nasional yang menciptakan tempat-tempat yang lebih aman dan bersih." ujarnya dilansir dari Times of India.
Namun, belum diputuskan berapa biaya yang akan dipungut dari wisatawan yang datang ke sana. Pemerintah berencana untuk membentuk sebuah komite untuk menentukan bagaimana proyek akan dianggap memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan keuangan.
Rencana itu menyusul niat Thailand secara bertahap membuka kembali perbatasannya untuk pelancong luar negeri. Thailand telah dibuka kembali untuk turis asing dengan memperkenalkan berbagai program pariwisata seperti program Phuket Sandbox dan program Samui Plus di Koh Samui.
Untuk mempermudah para turis, Thailand juga mengurangi masa karantina minggu lalu, mengizinkan turis yang divaksinasi penuh untuk berkunjung ke mana saja di Thailand setelah tujuh hari. Sebelumnya, pemudik tidak diperbolehkan beraktivitas selama 14 hari.
Mereka yang ingin mengambil bagian dalam program sandbox, mereka harus mendapatkan Sertifikat Masuk dan bukti asuransi untuk menanggung hingga $100.000 dalam perawatan potensial COVID-19. Pengunjung juga harus membawa tes PCR COVID-19 negatif mereka tidak lebih dari 72 jam.
Thailand kini berencana menyambut wisatawan internasional di Bangkok, Chiang Mai, Ranong, dan Chon Buri mulai 1 November.