Bisnis.com, JAKARTA – Rasa lapar seringkali dianggap sebagai tanda bahwa Anda butuh makan. Anggapan ini tidak salah, namun rasa lapar tidak selalu menunjukkan bahwa Anda butuh makanan.
Umumnya, lapar dibagi menjadi dua jenis yaitu lapar fisik dan emosional.
Rasa lapar fisik biasanya muncul setelah dua jam dari terakhir kali Anda makan. Tanda-tanda yang Anda rasakan dapat berupa perut keroncongan, energi Anda menurut atau gelisah. Di sisi lain, lapar emosional tidak menunjukkan tanda-tanda fisik. Misalnya saat Anda sedang mengidam makanan tertentu.
Julia Zumpano, RD, seorang ahli diet terdaftar memperkirakan sekitar 90 persen dari kita terlibat dalam lapar emosional ini.
Lalu apa saja yang menyebabkan Anda sering lapar?
1. Tidak makan cukup protein
Melansir Cleveland Clinic, Jumat (12/11/2021), protein adalah salah satu dari tiga makronutrien (bersama karbohidrat dan lemak) yang dibutuhkan tubuh Anda untuk memberi Anda energi. Ketika digunakan bersama dalam makanan, protein dapat membantu mengisi bahan bakar tubuh Anda dan membuat Anda merasa kenyang.
Makanan seperti sayur-sayuran, produk susu, telur, ikan, kacang-kacangan dan biji-bijian merupakan sumber protein yang baik dan bisa Anda tambahkan ke dalam makanan Anda.
2. Kurang tidur
Jika Anda tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, ini dapat menyebabkan penambahan berat badan. Tidur membantu mengatur ghrelin, hormon perangsang nafsu makan. Tidak cukup tidur meningkatkan ghrelin, membuat Anda merasa lapar ketika Anda benar-benar membutuhkan tidur.
Tidak bisa tidur sepanjang malam? Anda bisa mengganti waktu Anda dengan tidur siang atau hanya dengan beristirahat sebentar. Ini dapat membantu.
3. Terlalu banyak makan karbohidrat olahan
Karbohidrat olahan seperti tepung putih dan nasi putih faktanya meningkatkan gula darah Anda dan kemudian ketika turun, Anda akan kembali merasa lapar. Selain itu, bahan-bahan tersebut telah diproses dan telah kehilangan banyak nutrisi dan serat yang menyebabkan Anda cepat lapar.
4. Diet Anda rendah lemak
Menambahkan makanan yang tinggi asam lemak omega-3 seperti salmon, tuna, sarden, kenari, atau biji rami dapat membantu nafsu makan Anda.
Tetapi jika Anda kekurangan lemak sehat dalam diet Anda, itu dapat menyebabkan keinginan untuk mengonsumsi karbohidrat dan makanan tinggi gula.
5. Anda kurang serat
Banyak alasan mengapa serat sangat baik dikonsumsi. Ketika Anda lapar, carilah makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, lentil, kacang-kacangan dan gandum untuk membantu melepaskan hormone penurun nafsu makan. Selain itu, serat merangsang perasaan kenyang, sehingga membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
6. Anda makan tanpa berpikir
Ketika Anda tidak menyadari apa dan berapa banyak yang Anda makan, itu artinya Anda makan tanpa berpikir. Saat Anda makan dan melakukan hal lain secara bersamaan, alam bawah sadar Anda tahu bahwa Anda memang makan, namun tidak dengan otak Anda. Otak Anda tidak mencatat bahwa Anda sudah makan.
Untuk menghindari kondisi ini, mengontrol porsi makan menjadi yang yang penting. Zumpano menyarankan untuk membagi makanan ringan dalam jumlah yang tepat sebelum Anda menonton TV, mengemudi atau bahkan saat Anda sedang bersantai.
7. Tidak minum cukup air
Terkadang, beberapa orang mengira mereka merasa lapar. Padahal sebenarnya mereka hanya haus. Minum air sepanjang hari akan membuat Anda tetap terhidrasi dan membantu mencegah lapar.
8. Anda sedang stres
Saat mengalami stres, banyak orang mengalihkan perhatian mereka pada makanan. Dari pada mengalihkan perhatian ke makanan, cobalah untuk mencari alternatif lain. Temukan sesuatu yang Anda sukai. Jika keadaan tidak memungkinkan untuk melakukan yang Anda sukai ketika stres melanda, lakukan pernapasan dalam untuk menenangkan diri secara alami. Ini dapat membantu Anda menyalurkan stres selain dengan makanan.