Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Mitos atau Fakta, Apakah Sinar Matahari Bisa Bunuh Covid-19?

Vitamin D di sinar matahari mampu menghambat sitokin-sitokin pro inflamasi dan interleukin pada kasus Covid-19 dan mencegah perburukan kondisi pasien.
Novita Sari Simamora
Novita Sari Simamora - Bisnis.com 23 November 2021  |  12:08 WIB
Mitos atau Fakta, Apakah Sinar Matahari Bisa Bunuh Covid-19?
Berjemur pada pagi hari sebagai salah satu cara mendapat vitamin D dan mencegah radan infeksi Covid-19 yang serius - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Selama pandemi  Covid-19, masyarakat meyakini bahwa berjemur di bawah sinar matahari bisa terhindar dari virus corona.

Dokter Umum Dokter Andromeda mengatakan bahwa sinar matahari mengandung vitamin D. Bila masyarakat berjemur di bawah sinar matahari, maka bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

"Sinar matahari mengandung ultraviolet A, UVA, UVB dan UVC. Radiasi UVB  yang ada di sinar matahari ternyata bermanfaat bagi tubuh," dikutip dari Youtube Halodoc, Selasa (23/11/2021).

Dia mengatakan bahwa sinar matahari dapat membantu perubahan vitamin D yang tidak aktif menjadi bentuk vitamin D yang aktif di bawah kulit manusia. Berjemur di bawah sinar matahari baik untuk mempercepat penyembuhan dari Covid-19.

Vitamin D adalah vitamin larut lemah yang dibutuhkan untuk berbagai proses metabolisme yang ada di dalam tubuh manusia. Vitamin D tidak hanya berperan dalam pembentukan tulang, tapi juga berperan sebagai anti inflamasi, meningkatkan sistem imun tubuh dan meningkatkan  efek antioksidan.

Pada kasus Covid-19, vitamin D mampu mengaktifkan mekanisme pertahanan alami tubuh. Vitamin D juga mampu menjadi imunomodulator. Selain itu, vitamin D juga mampu menghambat sitokin-sitokin pro inflamasi dan interleukin pada kasus Covid-19, sehingga dapat mencegah perburukan kondisi dari pasien.

Dia mengungkapkan bahwa vitamin D juga mampu meningkatkan kadar glutation, yang mampu berperan sebagai antioksidan sehingga mampu merespon menurunkan peradangan.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Virus Corona vitamin d Covid-19 Adaptasi Kebiasaan Baru
Editor : Novita Sari Simamora

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top