Bisnis.com, JAKARTA – Banyak orang percaya jika biji-bijian seperti biji cabai dan biji jambu dapat menyebabkan seseorang mengalami usus buntu, atau yang dalam istilah medis dikenal dengan appendicitis, yang pada akhirnya harus dioperasi.
Anda mungkin salah satu dari mereka yang berpikir demikian, namun apakah hal tersebut benar adanya?
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito Anggarino Damay mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar. Biji cabai, biji jambu dan biji-bijian lainnya bisa saja tersangkut di perut Anda, namun mereka akan keluar bersama dengan feses.
Meskipun tidak menyebabkan usus buntu, faktanya makanan pedas dapat memicu kondisi lain yang kurang nyaman bagi tubuh, yang gejala awalnya juga mirip dengan radang usus buntu.
“Usus buntu itu ibarat kantung. Kalau ada sumbatan atau infeksi bisa meradang,” kata Vito, mengutip akun Instagram miliknya, Selasa (23/11/2021).
Sumbatan tersebut bisa datang dari feses yang mengeras, infeksi bakteri, parasit atau cacing, cedera perut hingga tumor. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih dan memilah makanan yang akan dikonsumsi.
Baca Juga Gejala Radang Usus Buntu dan Penyebabnya |
---|
Lantas, kebiasaan apa saja yang dapat menyebabkan seseorang mengalami usus buntu?
1. Makanan pedas
Makanan pedas memang dapat memicu gangguan pencernaan, terutama pada penderita maag akut. Namun, bukan berarti makan cabai dapat menyebabkan usus buntu.
“Gejala gangguan pencernaan bisa mirip usus buntu, seperti nyeri hebat di area tulang dada dan pusar, disertai dengan mual,” jelas Vito.
2. Penimbunan makanan yang tidak hancur saat dikunyah
Makanan yang ‘mampet’ dapat menjadi pemicu radang usus buntu. Pasalnya, kondisi ini dapat menyebabkan bengkak dan membentuk nanah, sehingga bakteri mudah berkembang biak. Namun, kasus ini terjadi jika dikonsumsi secara terus-menerus sehingga terjadi penumpukan.
3. Makanan rendah serat
Fast food akhir-akhir ini menjadi tren, bahkan menjadi pilihan utama saat lapar melanda. Padahal, fast food tinggi karbohidrat dan rendah serat. Anda bisa mengalami sembelit jika terus-menerus mengonsumsi makanan rendah serat.
“Sembelit ini pertanda bahwa feses mengeras dan tidak mencapai anus dengan lancar. Hal ini akan menghalangi atau terjadi sumbatan dan memicu peradangan usus buntu,” jelasnya.
4. Kurang minum air
Tidak hanya membantu menghidrasi tubuh, air yang kita minum juga berguna untuk mengalirkan makanan. Air juga memaksimalkan fungsi serat dan nutrisi makanan dalam melunakkan feses dan merangsang usus untuk bergerak sehingga membawa feses melewati usus besar dan akhirnya keluar dari anus.
Jika kita kekurangan air, serat tidak bisa melunakkan feses sehingga feses akan mengeras dan menumpuk di usus besar.
Menerapkan pola makan sehat secara rutin, terutama buah dan sayuran sangat penting untuk mencegah terjadinya usus buntu. Selain itu, menjaga asupan cairan tubuh juga penting, setidaknya delapan gelas air setiap harinya.