Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan memprioritaskan peserta lansia BPJS Kesehatan untuk menerima vaksin booster Covid-19 gratis, guna memberikan perlindungan ekstra.
Pemerintah meyakini bahwa pemberian vaksin booster dipercaya dapat membantu sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus corona penyebab Covid-19. Misalnya, ketika tubuh kembali terpapar virus tersebut, antibodi mampu mengenali dan segera membunuhnya sebelum menyebabkan kerusakan pada tubuh.
Adapun beberapa vaksin booster Covid-19 yang akan digunakan pemerintah adalah seperti vaksin Sinovac, AstraZeneca,Pfizer, Sinopharm dan Moderna. Pada 12 Januari 2022 mendatang, pemerintah akan segera memulai program vaksin Covid-19 Booster.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan penerima vaksin booster Covid-19 akan diprioritaskan pada kelompok lanjut usia (lansia). Penerima akan mendapatkan booster secara gratis, asalkan kelompok tersebut sudah terdaftar sebagai peserta penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Budi menjelaskan bahwa jumlahnya ada 83,1 juta orang yang ditanggung APBN dan sebanyak 92 juta vaksin sudah disiapkan. Sisanya biaya mandiri dengan total 125,2 juta orang atau setara 139 juta vaksin. Untuk vaksinasi ini ada cadangan vaksin 10 persen.
Dia mengatakan bahwa pemberian vaksin booster Covid-19 akan dibedakan secara labeling dan harganya ditentukan oleh pemerintah. Selain itu, harga vaksin dosis ketiga atau booster berkisar di bawah Rp300.000 untuk satu kali vaksin.
Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernadus Karmin juga mengusulkan HET terkait dengan vaksinasi Covid-19 booster turut mengikuti rentang harga vaksin gotong royong yang berlaku saat ini.