Bisnis.com, JAKARTA— Pada November 2021, varian COVID-19 diberi nama Omicron, diambil dari huruf ke-15 alfabet Yunani. Organisasi Kesehatan Dunia menggunakan huruf Yunani untuk menamai varian, karena nama-nama ini lebih mudah dikomunikasikan daripada sebutan ilmiah seperti B.1.617.2.
Epidemiolog Dicky Budiman, MD, M.Sc.PH mengatakan tanda-tanda bahaya Omicron adalah adanya demam tinggi lebih dari tiga hari, sesak nafas atau nafas pendek, saturasi oksigen <93%, nyeri atau tekanan di dada yang menetap, disorientasi atau kebingungan.
Kemudian, tidak mampu bangun dan tidur, kekurangan cairan, dan kulit, bibir, atau kuku menjadi pucat/abu-abu/biru.
Bila Anda merasakan gejala seperti di atas, ada baiknya sesegera mungkin menemui dokter.
Dicky Budiman juga membagikan tips pencegahan Omicron, yang bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Vaksinasi
- Pakai masker 3 lapis/N95
- Batasi mobilitas
- Batasi kontak fisik
- Prioritaskan daring dan anfaatkan pesan antar makanan
- Prioritaskan aktifitas luar ruangan
- Tingkatkan sirkulasi udara
- Tambah ventilasi ruangan
- Makan gizi seimbang dan cukup minum
- Jaga kebugaran
- Jauhi hoax
Bagi Anda yang sudah terinfeksi Omicron, jangan khawatir dan lakukan tips berikut:
- Bagi yang sudah vaksinasi: isolasi mandiri 8 hari jika pcr + dengan gejala, karantina mandiri 5 hari bagi kasus kontak, rutin pantau suhu dan saturasi oksigen, pantau gejala demam tinggi dan sulit nafas, makan gizi seimbang, jaga kebugaran dan kebutuhan cairan, konsumsi obat pereda gejala, dan komunikasi rutin dengan nakes secara online.
- Bagi yang belum vaksinasi: batasi kontak fisik dan periksakan ke dokter