Ilustrasi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isoman berkonsultasi dengan dokter via layanan telemedisin/Freepik
Health

Ini Dia Obat untuk Pasien Long Covid Berdasarkan Studi

Intan Riskina Ichsan
Jumat, 18 Februari 2022 - 11:30
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Antihistamin yang dijual bebas, biasanya digunakan untuk alergi, ternyata dapat membantu meringankan gejala long Covid pada beberapa orang, menurut laporan kasus baru.

Laporan tersebut, yang diterbitkan 7 Februari di The Journal for Nurse Practitioners, memasukkan dua wanita paruh baya dengan long Covid.

Setelah tertular Covid-19 pada tahun 2020, para wanita tersebut mengalami banyak gejala yang bertahan selama berbulan-bulan setelah infeksi awal mereka sembuh.

Gejala yang berlangsung lama ini termasuk gangguan kognitif, ruam kulit dan memar, nyeri dada dan kelelahan yang mendalam.

Secara tak terduga, gejala long Covid mereka membaik setelah mereka minum obat. Kedua individu itu sekarang menggunakan rejimen antihistamin setiap hari dan mengatakan mereka hampir mendapatkan kembali tingkat fungsi pra-PASC mereka, menurut laporan kasus.

Ada bukti bahwa antihistamin tersebut dapat membantu memperlambat aktivitas sel mast dan tentu saja obat-obatan juga menghalangi histamin agar tidak masuk ke sel-sel di seluruh tubuh. Antihistamin memblokir senyawa histamin dari plugging ke reseptor pada sel-sel dalam tubuh.

Secara umum, sel-sel kekebalan melepaskan histamin ketika mereka merasakan patogen, seperti virus atau bakteri, atau zat asing seperti serbuk sari, dan senyawa tersebut memicu peradangan dan pembengkakan.

Selain menyebabkan reaksi alergi, histamin juga dapat bertindak sebagai pembawa pesan kimia di otak, dan meningkatkan detak jantung dan produksi asam di perut, menurut National Cancer Institute.

Hal yang menyenangkan tentang antihistamin adalah hanya ada sedikit kerugian, karena obat-obatan tersebut aman, murah, dan menyebabkan sedikit efek samping, Dr. Paul Glynne, direktur medis The Physician's Clinic di London, menyatakan bahwa memulai antihistamin merupakan hal yang baik.

Yang mengatakan, penggunaan jangka panjang dari beberapa antihistamin telah dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia, terutama pada orang tua, menurut The New York Times.

Kira-kira 65% hingga 70% dari pasien long Covid mereka merespons pengobatan dengan baik dan cenderung melihat perbaikan pada gejala spesifik terlebih dahulu, yaitu ruam kulit dan masalah pencernaan, Gejala lain, seperti brain fog dan kelelahan, umumnya membutuhkan waktu lebih lama untuk membaik, dalam hitungan minggu.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro