1. Virus Marburg
Virus Marburg menyebabkan demam berdarah pada manusia dan primata non-manusia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Marburg pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan pada tahun 1967, ketika wabah kecil terjadi di antara pekerja laboratorium di Jerman yang terkena monyet terinfeksi yang diimpor dari Uganda.
Gejala virus Marburg mirip dengan Ebola karena kedua virus dapat menyebabkan demam berdarah, artinya orang yang terinfeksi mengalami demam tinggi, dan pendarahan di seluruh tubuh yang dapat menyebabkan syok, kegagalan organ, dan kematian, menurut Mayo Clinic.
2. Virus Ebola
Pada tahun 1976, wabah Ebola pertama yang diketahui pada manusia menyerang secara bersamaan di Republik Sudan dan Republik Demokratik Kongo. Ebola menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya, atau jaringan dari orang atau hewan yang terinfeksi.
3. Virus Rabies
Meskipun vaksin rabies untuk hewan peliharaan yang diperkenalkan pada 1920-an, kondisi ini tetap menjadi masalah serius di India dan sebagian Afrika. Infeksi dari virus ini berkembang setelah gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada otak dan saraf. Begitu gejala mulai terlihat, kematian hampir selalu mengikuti, menurut National Health Service (NHS).
4. HIV
Di dunia modern, virus yang paling mematikan adalah HIV. Diperkirakan 32 juta orang telah meninggal karena HIV sejak penyakit ini pertama kali dikenali pada awal 1980-an. Obat antivirus yang kuat telah memungkinkan orang untuk hidup, tetapi penyakit ini terus menghancurkan banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana 95% infeksi HIV baru terjadi.
5. Cacar
Pada tahun 1980, World Health Assembly menyatakan dunia bebas dari cacar. Tetapi sebelum itu, manusia berjuang melawan cacar selama ribuan tahun, dan penyakit itu membunuh sekitar 1 dari 3 orang yang terinfeksi, menurut BBC. Itu meninggalkan korban dengan bekas luka yang dalam dan permanen serta seringkali kebutaan.
6. Virus Hanta
Sindrom paru Hantavirus (HPS) pertama kali mendapat perhatian luas di AS pada tahun 1993, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Beberapa bulan kemudian, otoritas kesehatan mengisolasi hantavirus dari tikus rusa yang tinggal di rumah salah satu orang yang terinfeksi. Virus ini tidak ditularkan dari satu orang ke orang lain, sebaliknya, orang tertular penyakit dari paparan kotoran tikus yang terinfeksi.