Bisnis.com, JAKARTA – Meningkatnya kembali angka penularan Covid-19 terutama akibat munculnya varian baru yakni Omicron, membuat banyak pasien tertunda untuk melakukan operasi.
Penundaaan operasi bahkan dialami oleh pasien yang positif Covid-19 maupun tidak. Bagi yang tidak tertular Covid-19, penundaan operasi diambil karena mereka takut tertular Covid-19 ketika datang ke RS.
Di sisi lain, banyak pasien positif Covid-19 tidak dapat menerima tindakan operasi atau bahkan ditolak, karena rumah sakit tersebut tidak memiliki fasilitas kamar operasi tekanan negatif untuk pasien dengan positif Covid-19 namun butuh tindakan operasi emergensi.
Adapun, kamar operasi bertekanan negatif tidak sama dengan kamar operasi biasa. Kamar operasi bertekanan negatif adalah ruang yang di desain dengan membuat tekanan udara di dalam ruang operasi menjadi negatif. Sistem itu akan mengunci perputaran udara di ruangan tersebut supaya tidak keluar. Bahkan ketika pintunya terbuka pun udara dari dalam ruangan tekanan negatif tidak dapat keluar menyebarkan bakteri maupun virus yang ada di dalam ruang kamar operasi.
Sebaliknya, udara dari luar ruangan yang masih lebih bersih dapat masuk ke ruang tekanan negatif. Udara yang sudah terkontaminasi di dalam ruangan bertekanan negatif akan disaring dan diproses terlebih dahulu melalui HEPA filter yang dapat menghilangkan 99.97 persen droplet nuklei, sebelum dikeluarkan ke udara bebas di luar rumah sakit.
Biasanya ruangan ini digunakan untuk pasien yang diketahui memiliki penyakit infeksi yang dapat menular kepada orang lain dan membutuhkan tindakan pembedahan. Namun, sayangnya tidak semua rumah sakit mempunyai kamar operasi bertekanan negatif.
Karenan minimnya pengetahuan serta tidak banyak RS yang mempunyai kamar operasi tekanan negatif, banyak orang menunda melakukan operasi ditengah pandemi ini. Padahal, menunda tindakan operasi, dapat memperburuk penyakit atau keluhan yang sudah ada, serta dapat menimbulkan efek yang fatal, bahkan kematian.
Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Digestif Mayapada Hospital Jakarta Selatan Aditomo Widarso meminta untuk pasien tidak menunda operasi meskipun pandemi Covid-19 masih berlangsung.
“Penudaan hal tersebut justru dapat berakibat fatal terutama jika Anda mengalami gejala seperti BAB berdarah, sakit perut yang sangat hebat, mual, muntah, dan disertai demam karena kondisi tersebut harus mendapatkan penanganan medis dengan cepat. Dengan protokol yang ketat dan terpisah untuk pasien infeksius dan non infeksius, penanganan pasien dapat dilakukan dengan maksimal,” katanya dalam siaran pers, Jumat (18/2/2022).
Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Konsultan Hip & Knee Mayapada Hospital Jakarta Selatan Pana Sitorus mengatakan, bagi pasien lansia yang terjatuh ataupun seseorang yang mengalami cedera ketika olahraga, juga dihimbau untuk tidak menunda pemeriksaan fisik. Hal itu dikhawatirkan berakibat fatal.
“Penanganan dini akan memberikan hasil yang optimal untuk pasien dan dengan adanya alur pelayanan pasien yang terpisah antara pasien infeksi atau noninfeksi,” katanya.
Adapun, Mayapada Hospital khususnya di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Mayapada Hospital Bogor BMC dan Mayapada Hospital Surabaya sejauh ini menjadi rumah sakit yang memiliki kamar operasi dengan tekanan negatif.