Bisnis.com, JAKARTA - Satgas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) diwakili IDAI Cabang Sumbar, langsung mengirimkan bantuan tenaga medis 2 orang dokter spesialis anak dan 4 dokter umum residen anak ke lokasi terdampak.
Menurut dr Finny Fitry Yani, SpA(K) selaku Ketua IDAI Sumatra Barat, IDAI Cabang telah menyiapkan tim yang akan turun ke lapangan untuk memitigasi dan penanganan korban bencana terutama anak-anak di wiayah terdampak gempa untuk 1 minggu ke depan secara bergiliran.
Setiap tim akan terdiri dari 2 dokter spesialis anak dan 4 dokter residen. ‘Kami juga berkoordinasi dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Wilayah Sumatra Barat dan Organisasi profesi medis lainnya serta Basarnas dan BNPB untuk penanganan korban terutama anak-anak.
Bantuan donasi dari anggota IDAI seluruh Indonesia dipusatkan di IDAI Sumatra Barat dan sebagian besar sudah didistribusikan dalam bentuk barang kebutuhan pokok dan perlengkapan vital terutama untuk anak-anak,” kata dr Finny.
Tim Pertama Satgas Bencana IDAI Sumatra Barat terdiri dari dr Indra Ihsan SpA(K) dan dr Ronaldi Noor, SpA serta 4 dokter residen di wilayah Nagari Kajai mendapati terdapat tiga (3) korban anak, dimana 1 anak dengan kejang demam dan 1 anak dengan epilepsi putus pengobatan setelah ditangani oleh tim lalu dirujuk ke RS setempat di Pasaman, saat diposko pengungsian juga ditemukan 1 anak dengan kecurigaan hepatitis A
Dilaporkan oleh dr Indra Ihsan, SpA(K) – Satgas Bencana IDAI Sumatra Barat, dari total sekitar 5 ribu pengungsi di wilayah Nagari Kajai, terdapat sekitar 190 anak-anak yang terdiri dari 20 bayi dibawah usia 1 (satu) tahun, sekitar 50 Balita, dan sekitar 120 anak usia diatas 5 (lima) tahun hingga 15 tahun.
Pada hari ini (Minggu, 27/2), Tim kedua dari Satgas Bencana IDAI Sumatra Barat yang terdiri dari 3 (tiga) orang dokter spesialis anak yakni dr. Asrawati Sp.A(K), dr.Irwandi Sp.A, dan dr. Riris Juwita Sp.A serta 6 (enam) orang dokter residen tiba di lokasi Nagari Kajai dan Sebagian tim akan menuju ke Malampah yang jalurnya baru dibuka pada hari ini oleh Basarnas.
Dr Kurniawan Taufiq Kadafi, SpA(K) – Ketua Satgas Bencana IDAI mengatakan bahwa IDAI sudah mendirikan posko Kesehatan darurat di Kajai sebagai salah satu pendukung fasilitas Kesehatan Puskesmas Kajai.
Dari pemantauan Tim Satgas Bencana IDAI di dua wilayah terdampak (Kajai dan Malampah), anak-anak di wilayah tersebut, hari ini (Minggu) mulai terlihat efek bencana pada anak berupa diare karena kurangnya air bersih dan pada saat tenda pengungsian didirikan sehari sebelumnya, hujan masih berlangsung.
Selain diare, Tim Satgas Bencana IDAI yang dimotori oleh Satgas Bencana IDAI Sumatera Barat juga menguatirkan sejumlah penyakit anak yang mungkin akan terlihat beberapa hari kedepan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Hepatitis A, Malaria, infeksi saluran cerna, penyakit kulit, tipus, dan tentu saja covid.
Selain itu, kata dr Indra, dikuatirkan masalah Stunting yang selama ini sudah terjadi di wilayah Pasaman juga potensi akan memburuk selama masa bencana ini.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Komite Tanggap Bencana dan Tim Mitigasi IDI Wilayah Sumatra Barat, dari 4 korban meninggal akibat bencana gempa bumi yang dilaporkan, terdapat satu korban anak balita, dan satu korban anak usia remaja. Sementara itu dari data korban yang dirujuk, terdapat satu anak usia 8 tahun akibat patah tulang.