Bisnis.com, JAKARTA — Studi terbaru menunjukkan risiko diabetes meningkat 40 persen pada penyintas Covid-19 dalam 12 bulan setelah terinfeksi SARS-CoV-2.
Diketahui, risiko tersebut meningkat sesuai dengan derajat keparahan gejala saat sakit Covid-19, seperti halnya informasi yang dibagikan oleh dr. RA Adaninggar, SpPD melalui akun Instagram @drningz.
Ia mengatakan, risiko penyintas Covid-19 yang pernah dirawat di ICU lebih besar dibandingkan risiko pasien yang dirawat di rawat inap biasa dan lebih rendah lagi pada yang tidak dirawat di RS.
Namun, ini artinya penyintas Covid-19 yang bergejala ringan pun bisa mengalami peningkatan risiko mengalami diabetes 12 bulan kemudian.
Risiko yang ada kemudian menjadi semakin tinggi jika sang penyintas berusia 65 tahun ke atas, memiliki hipertensi dan hiperlipidemia, memiliki penyakit kardiovaskular, dan prediabtes (kadar gula dalam darah sudah melebihi batas normal, tetapi tidak setinggi penderita diabetes tipe 2).
Adapun sejumlah mekanisme yang diperkirakan menjadi penyebabnya ialah sebagai berikut:
- SARS-CoV-2 menginfeksi langsung dan merusak sel penghasil hormone insulin pada pankreas,
- Terjadi kerusakan saraf otonom,
- Infeksi Covid-19 memicu “kekacauan” imun yang mencetuskan proses autoimun yang merusak pankreas,
- Adanya sisa keradangan jangka panjang yang memicu gangguan fungsi hormon insulin/resistensi insulin.
Lebih jauh, selain meningkatkan risiko terjadinya gejala berat dan kematian bila terinfeksi Covid-19, ternyata penyakit metabolik juga meningkatkan risiko terjadinya Long Covid Diabetes.