Bisnis.com, SOLO - Sejumlah penelitian mengatakan bahwa ibu hamil tetap bisa menjalankan puasa di bulan Ramadan. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu mereka perhatikan selama melakukan ibadah tersebut.
Dikutip dari Antara, Minggu (2/4/2022), dr. Muhammad Fadli, SpOG mengatakan bahwa pertama ibu hamil tidak boleh dehidrasi.
"Selama berbuka, pastikan terhidrasi atau minum minimal 2-2,5 liter sehari. Kalau kurang, ini akan berdampak dengan volume cairan ketuban dan bisa memicu kontraksi," ujarnya.
Adapun tanda-tanda dehidrasi ini sendiri antara lain pandangan kabur, nyeri kepala, letih, serta buang air kecil yang sedikit dan berwarna pekat.
"Jadi, kalau Anda kurang minum saat sahur dan berbuka lalu tubuh masuk fase dehidrasi, maka tanda-tanda ini akan muncul," ucap dr. Fadli.
Kedua, yakni memperbanyak konsumsi karbohidrat kompleks, seperti gandum dan beras merah saat sahur, serta memperhatikan asupan protein untuk pertumbuhan sang janin.
Kemudian yang ketiga adalah mengurangi atau bahkan jika bisa tidak mengonsumsi kafein. Pasalnya, kafein memiliki sifat diuretik, sehingga bisa membuat Anda lebih sering buang air kecil dan memincu dehidrasi.
"Jadi, saat sahur atau berbuka, pastikan makan makanan bergizi dan jangan lupa minum vitamin yang diberikan dokter," ucap dr. Fadli.
Terakhir, dr. Fadli menyarankan agar para ibu hamil melakukan pemeriksaan antenatal pada pertengahan bulan Ramadan. Hal ini bertujuan mengetahui kondisi janin dan air ketuban.
"Nanti ada marker-marker yang dokternya bisa menilai apakah bayinya dalam keadaan oke atau stres," katanya.