Ilustrasi - Donor darah/Bisnis-Asep Mulyana
Health

Kapan Waktu yang Tepat Donor Darah Saat Puasa Ramadan?

Mia Chitra Dinisari
Senin, 4 April 2022 - 14:29
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Donor darah  sangat bermanfaat untuk kesehatan pendonornya. Dengan pengambilan darah 450 cc,  akan berkurangnya berat badan dan akan terjadi proses pembakaran kalori sebanyak 600 kalori.

Menurut Dekan FKUI sekaligus Praktisi klinis dan pengamat kesehatan, darah yang dikeluarkan akan membuat tubuh memperbaruhi darah kita.

Tubuh akan berespon atas darah yang dikeluarkan dan segera dibuat sel darah merah baru.  Kondisi ini membuat kadar Fe darah menjadi stabil dan ini membuat jantung kita lebih sehat.  

Zat besi sendiri jika  tinggi didalam darah akan meningkatkan kerusakan radikal bebas dan hal ini berhubungan dengan meningkatnya risiko kanker dan penuaan. 

Salain itu adanya darah yang dikeluarkan saat kita donor akan mengurangi kepekatan dari darah kita, membuat aliran darah kita menjadi lancar.

Hal ini tentunya akan membuat kita terhindar dari terjadinya serangan jantung. Suatu penelitian yang dilakukan di Amerika dan dipublikasi pada American Journal of Epidemiology mendapatkan bahwa orang yang melakukan donor darah secara rutin ternyata akan mengurangi risiko terkena serangan jantung hampir 88 % dibandingkan orang yang tidak melakukan donor darah. 

Disisi lain saat kita akan mendonorkan darah atas proses pemeriksaan yaitu berupa pemeriksaan tekanan darah dan hemoglobin, selain itu darah yang kita donasikan juga diperiksa untuk beberapa virus menular seperti virus hepatitis B, hepatitis C dan virus HIV. Sehingga kita juga mendapatkan mini check up untuk proses pemberian donor darah ini. 

Lantas apakah masih boleh donor darah saat puasa? Jawabannya boleh. Sedangkan waktu yang tepat untuk donor darah adalah menjelang buka dan sesudah buka puasa.

Yang penting syarat2 menjelang pengambilan darah pada donor telah terpenuhi. Syarat untuk danor darah sesuai Palang Merah Indonesia antara lain umur 17-65 tahun, TD (sistolik 170-100,diastolik 70-100),Hb (12,5 -17 mg/dl), tidak demam (suhu <37,5) dan BB > 45 kg dll terpenuhi.

Selain itu tentunya bagi pasien dengan penyakit kronis  seperti penyakit  jantung  dan paru-paru kronis dan menderita penyakit yang dapat menularkan infek si kepada orang lain seperti hepatitis B, C, HIV dan sfilis tidak boleh melakukan donor darah.

"Saya mengajak masyarakat untuk juga peduli turut mendonorkan darahnya di bulan suci yang penuh magfirah dari Allah SWT. Tidak ada donor tidak ada darah. Darah adalah hidup buat pasien yang memang membutuhkan. Mari berdonor darah dalam keadaan “sulit darah” untuk menyelamatkan nyawa  orang lain," paparnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro