Bisnis.com, SOLO - Tak sedikit orang yang khawatir berpuasa akan membuat dispepsia atau penyakit maag mereka makin parah.
Padahal, pada beberapa kasus kenyataannya tidak demikian. Dokter spesialis penyakit dalam Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPd-KGEH justru mengatakan sebaliknya.
"Orang yang punya maag kebanyakan takut berpuasa, [padahal] justru kepada mereka dianjurkan untuk berpuasa karena puasa akan menyembuhkan sakit maagnya," kata dr. Ari, dikutip dari Antara pada Selasa (12/4/2022).
Dalam penuturannya, sebagian besar pasien maag adalah sakit maag fungsional. Kondisi itu disebabkan oleh pola hidup tidak teratur dan mengonsumsi makanan berlemak serta tinggi asam.
Untuk mengobatinya, ia mengatakan, kuncinya ada pada pola makan yang teratur.
"Jika mereka berpuasa, maka makannya menjadi teratur pada buka dan sahur. [Mereka] pasti [juga] akan mengurangi camilan yang tidak sehat dan tidak merokok sepanjang hari karena sedang berpuasa," katanya.
Nah, lalu bagaimana dengan penderita maag organik atau memiliki luka dalam kerongkongan, lambung, dan usus dua belas jari? Pada dasarnya, dr. Ari juga tetap menganjurkan berpuasa.
Akan tetapi, pasien tetap harus mengonsumsi obat, sesuai yang diresepkan dokter. Sementara itu, pada penderita yang dalam keadaan maag parah, dr. Ari tidak menyarankan untuk berpuasa.
"[Sedangkan] yang sedang mengalami perdarahan lambung dengan gejala muntah darah atau buang air besar hitam, muntah berulang dan setiap makan muntah, memang tidak diperbolehkan untuk puasa, justru harus dirawat di rumah sakit," kata dr. Ari.