Bisnis.com, JAKARTA - Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan ucapan 'belum 5 menit' yang diucapkan ketika makanan jatuh ke lantai. Ucapan tersebut secara implisit menyatakan bahwa makanan yang terjatuh masih layak untuk dimakan asalkan langsung diambil.
Lantas, apakah memang benar demikian? Makanan yang terjatuh di permukaan tanah, lantai, atau lainnya memang masih bisa dimakan asal belum lewat dari lima menit?
Menurut Guru Besar Universitas Bina Nusantara sekaligus President of Indonesian Scientific Society for Probiotics and Prebiotics (ISSPP) Ingrid S. Surono, ucapan tersebut sangatlah keliru. Sebab mikroba yang menempel pada permukaan dapat dengan mudah berpindah ke makanan saat makanan terjatuh.
"Kalau 5 menit itu yang mungkin sudah berkembang biak mikrobanya. Mikroba yang ada di permukaan ini juga tergantung jenis permukaannya apa. Ada jenis permukaan yang menjadi favorit mikroba untuk berkembang biak atau bertahan lama," katanya dalam acara Indonesia Hygiene Forum yang digelar secara virtual pada Rabu (20/4/2022).
Ingrid menjelaskan permukaan yang lembap seperti karpet menjadi permukaan favorit mikroba untuk bertahan dan berkembang biak. Walaupun demikian, bukan berarti permukaan yang kering seperti halnya keramik dan kayu aman dari mikroba.
"Keramik atau kayu itu kalau mikroba sudah menempel bisa bertahan hingga 8 jam. Mikroba itu tetapi sebenarnya bisa bertahan hingga 24 jam atau seharian," ujarnya.
Perlu kalian ketahui, Jillian Clarke, seorang siswa magang di laboratorium mikrobiologi di University of Illinois, adalah orang pertama yang menyelidiki tentang ucapan "belum 5 menit" ini. Pada 2003, Clarke beserta tim penelitinya menanamkan koloni bakteri E. coli yang menyebabkan sakit perut, diare, dan muntah pada dua jenis media, yakni ubin kasar dan halus.
Penelitian itu dia lakukan dengan cara menempatkan sebuah permen jelly dan kue kering pada kedua jenis ubin tersebut selama lima detik. Hasilnya, bakteri E.coli berpindah dari lantai yang halus ke makanan tersebut dalam waktu lima detik, bahkan bisa lebih cepat lagi pada jenis permukaan ubin yang halus.
Namun, yang tidak diperhitungkan dari penelitian ini adalah lantai laboratorium memang sangat bersih dan steril layaknya laboratorium lain pada umumnya dan tidak dilakukan pada kondisi lantai yang basah, karpet, atau menggunakan jenis makanan yang lain.
Lewat penelitian itu dia menyimpulkan bahwa keadaan lantai yang kering tidak memungkinkan bagi banyak patogen, seperti salmonella, listeria, atau E.coli untuk hidup, karena bakteri membutuhkan kelembapan untuk bisa berkembang biak.
Selain itu, terdapat pula studi lainnya dari Aston University yang menyatakan bahwa makanan yang jatuh ke permukaan lantai akan langsung terkontaminasi, terutama pada permukaan yang halus. Namun, bakteri dalam makanan akan bertambah 10 kali lipat setelah 3-30 detik teronggok di lantai.