Bisnis.com, SOLO - Sebagai sinyal bahwa tubuh sedang membangun perlindungan terhadap Covid-19, sejumlah orang biasanya akan mengalami beberapa efek samping setelah menerima suntikan booster, sama halnya seperti usai mendapatkan vaksin dosis primer.
Namun, apakah efeknya sama antara booster dan dosis primer? Dokter Muhamad Fajri Adda mengiyakannya.
Seperti dikutip dari Medical Daily, vaksin booster memiliki bahan atau formulasi yang sama dengan vaksin primer Covid-19, kecuali booster vaksin Moderna yang kandungan vaksinnya hanya setengah dari dosis seri primer sehingga dapat memicu gejala atau efek samping seperti dosis utama.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kebanyakan orang yang mendapat suntikan booster Moderna dan Pfizer mengalami gejala ringan hingga sedang. Sementara efek samping yang serius jarang terjadi.
Efek samping booster yang paling sering dilaporkan antara lain demam, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri di tempat suntikan.
Obat yang dijual bebas, seperti ibuprofen, aspirin, asetaminofen, atau antihistamin direkomendasikan untuk mengatasi rasa sakit dan ketidaknyamanan setelah disuntik ini.
Efek samping lain yang mungkin muncul setelah menerima suntikan booster termasuk kemerahan dan pembengkakan di tempat suntikan, kelelahan, kedinginan, dan mual.
Para ahli menyarankan Anda untuk minum banyak cairan dan berpakaian nyaman untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat efek samping setelah menerima suntikan.
Lepas dari itu, dosis booster sendiri diperlukan demi memperpanjang perlindungan yang diberikan vaksin untuk waktu lebih lama.