Bisnis.com, JAKARTA — Selai kacang adalah bagian dari camilan favorit banyak orang sepanjang masa. Namun, dosis selai kacang harian Anda dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak menguntungkan.
Di bawah ini, terdapat empat hal yang harus Anda diwaspadai mengenai efek sampingnya dilansir dari Eat This Not That:
1. Dapat menyebabkan refluks asam
Makan terlalu banyak selai kacang dapat menyebabkan timbulnya atau iritasi gangguan refluks asam umum, atau dikenal sebagai GERD. GERD adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika asam lambung atau makanan dan cairan mengalir kembali ke kerongkongan dari perut, menyebabkan sensasi terbakar.
Baca Juga Inikah Vitamin yang Ampuh Cegah Kanker? |
---|
Selai kacang baik-baik saja bagi mereka yang menderita GERD, tetapi dalam jumlah sedang, karena ini adalah makanan yang relatif tinggi lemak. Makanan berlemak dapat menyebabkan kumpulan otot yang memisahkan kerongkongan dari perut yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES) menjadi rileks dan memungkinkan aliran balik asam lambung merayap kembali ke kerongkongan.
2. Anda bisa saja mengonsumsi lemak tidak sehat
Beberapa merek selai kacang menyelipkan lebih banyak minyak ke dalam selai kacang Anda daripada biasanya. Selai kacang adalah sumber asam lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang sehat. Namun, beberapa merek komersial cenderung mengemas minyak ekstra, seperti minyak kelapa sawit atau minyak sayur terhidrogenasi penuh, yang menyumbangkan lemak jenuh ke dalam makanan Anda.
3. Bisa meningkatkan konsumsi gula tambahan Anda
Beberapa merek komersial yang sama yang menambahkan minyak ke selai kacang Anda mungkin juga memasukkan gula tambahan ke dalam produk mereka. Misalnya, Peter Pan Natural, Honey Roast, Creamy Peanut & Honey Spread yang mengemas 8 gram gula per porsi dua sendok makan. Tidak heran ahli diet terdaftar menempatkannya sebagai salah satu pilihan selai kacang terburuk di pasaran.
4. Selai kacang bisa mengandung jenis jamur yang berbahaya
Anehnya, selai kacang bisa mengandung karsinogen yang disebut aflatoksin yang ditemukan dalam jamur yang disebut Aspergillus. Kacang tanah tumbuh di bawah tanah dan cenderung dijajah oleh kapang, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengolah kacang tanah menjadi selai kacang dapat menurunkan kadar aflatoksin sebanyak 89%.
USDA juga memantau makanan untuk memastikan mereka tidak melewati batas yang direkomendasikan. Bermanfaat untuk mengetahui bahwa beberapa penelitian pada manusia telah menghubungkan paparan aflatoksin dengan kanker hati.