Bisnis.com, JAKARTA - Demam film horor KKN di Desa Penari kini masih merajai pecinta film nasional.
Hingga saat ini, film tersebut setidaknya sudah ditonton lebih dari 6 juta penonton bioskop.
Banyak yang mempertanyakan kebenaran kisah tersebut, yang disebut sebagai cerita yang diambil dari kisah nyata tahun 2009 lalu.
Menteri BUMN Erick Thohir diam-diam juga ternyata memiliki ketertarikan film yang disutradarai oleh Awi Suryadi itu.
Bahkan, dia sengaja mendatangi dan mempertanyakan langsung cerita film itu pada seseorang yang dianggap mengetahui detail kejadian tersebut.
Pria yang diwawancarai oleh Erick Thohir dan diduga adalah penjaga Rowo Bayu itu bercerita bahwa kisah KKN di Desa Penari adalah kisah nyata, bukan mitologi atapun dongeng.
Pria tersebut bercerita bahwa KKN di Desa Penari bermula dari kisah KKN tahun 2008 lalu dimana ada 6 mahasiswa dari Surabaya datang ke Banyuwangi.
Dalam studi kasusnya, katanya, dua diantaranya memiliki kisah asmara dan menjelalahi keluar dari wilayah tempat KKN. Lebih ke utara, cerita pria tersebut.
Selanjutnya, di sana, dia singgah di rumah seseorang dan disuguhi segala macam makanan. Si mahasiswa bertanya desa apakah itu? dan dijawab si empunya rumah kalau itu adalah desa Penari.
Saat sore keduanya pun pulang, dan diberikan bingkisan dengan kemasan kerta koran. Yang kemudian mereka bawa pulang ke tempat KKN.
Ketika bertemu dengan 4 teman-teman lainnya di wisata Worobayu, mereka berkumpul tepatnya di bawah tiang bendera yang terdapat bundaran bangunan.
Keduanya pun bercerita soal desa penari itu, namun teman-temannya membantah tidak ada desa penari. Merekapun ngotot dan menunjukkan bingkisan yang diberikan si pemilik rumah yang mengajaknya singgah di desa penari.
"Ketika bingkisan dibuka yang awalnya dibungkus koran ternyata dibungkus daun talas. Setelah dibuka isinya kepala kera baru dipotong. Si laki-lakinya langsung pingsan dan beberapa hari kemudian meninggal dunia. Ceweknya menyusul 1 bulan kemudian," papar pria tersebut.
Pria itu juga menjelaskan bahwa itu cerita sesungguhnya dari kepala desa Rowobayu. Diapun mengatakan kejadian terjadi di sumur asli yang ada di desa penari tersebut dan menunjukkan gambar sumur itu.