Bisnis.com, JAKARTA— Wabah cacar monyet, di negara-negara non-endemik, telah terdeteksi di seluruh dunia sejak awal Mei. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada manusia pada tahun 1970.
Dilansir dari Express UK, siapa pun dapat terkena cacar monyet, tetapi sebagian besar kasus yang dilaporkan sejauh ini ditemukan pada pria gay, biseksual, atau berhubungan seks dengan pria.
Para ilmuwan sedang mengidentifikasi kasus resmi cacar monyet di Inggris melalui tes PCR, mirip dengan yang digunakan untuk mendeteksi kasus Covid. Tes ini menggunakan swab virus yang diambil dari satu atau lebih vesikel atau bisul, atau dari keropeng kering, untuk mengidentifikasi keberadaan penyakit.
Mereka menyarankan bahwa siapa pun yang memiliki kontak langsung dengan kasus yang dikonfirmasi segera diisolasi selama 21 hari.
Terdapat panduan untuk memberikan perincian untuk pelacakan kontak agar segera berhenti bepergian, serta menghindari kontak dengan orang yang tertekan kekebalannya, wanita hamil, dan anak-anak di bawah 12 tahun.
Saat ini, disarankan untuk menghubungi klinik kesehatan seksual terdekat, jika mengalami ruam dengan lepuh serta kondisi lain, seperti:
- Anda telah melakukan kontak dekat, termasuk kontak seksual, dengan seseorang yang menderita atau mungkin menderita cacar monyet (bahkan jika mereka belum diuji) dalam tiga minggu terakhir
- Anda pernah ke Afrika barat atau tengah dalam tiga minggu terakhir
Gejala Cacar Monyet
Adapun gejala cacar monyet yang saat ini bisa diidentifikasi adalah sebagai berikut:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Panas dingin
- Kelelahan