Bisnis.com, JAKARTA - Kanker adalah penyakit invasif yang tumbuh dengan cepat, dan membuat pengobatan sulit dilakukan dalam beberapa kasus.
Namun, mengenali tanda-tanda peringatan saat muncul akan memperluas kemungkinan pengobatan. Salah satu tandanya yakni, kadang-kadang, tumor dari kanker dapat menonjol dari kulit, mengeluarkan bau yang khas.
Hal ini karena ketika tumor mengalami ulserasi, mereka dapat mengeluarkan bau yang digambarkan tidak menyenangkan dan kuat.
Luka kanker ulserasi adalah ketika kanker yang tumbuh di bawah kulit menembus kulit dan menciptakan luka.
Luka-luka ini, kadang-kadang secara medis disebut sebagai luka "fumigasi", adalah akibat dari tumor yang merusak pembuluh darah.
Tumor mampu menyumbat dan merusak sistem pembuluh darah kecil, menyebabkan sirkulasi oksigen terhambat.
Kecuali diobati dengan cepat, ini dapat menyebabkan nekrosis, atau kematian jaringan, dan meninggalkan luka yang mungkin terinfeksi dan mengalami ulserasi.
Meskipun jenis komplikasi ini jarang terlihat pada pasien kanker, mereka mungkin terjadi pada beberapa jenis kanker.
Faktanya, kanker ulserasi dapat berkembang di bagian tubuh tempat tumor berasal, atau tempat penyebarannya.
Ulserasi, lebih mungkin terjadi pada kanker yang berasal dari payudara, kepala dan leher, atau melanoma.
Jika luka menekan saraf, ini dapat menyebabkan rasa sakit di lokasi ulkus, atau di tempat lain di tubuh.
Saat ulkus menonjol dari kulit, kebocoran atau keluarnya cairan mungkin terlihat di lokasi luka.
Menurut Cancer Research UK, ini bisa mengeluarkan bau yang "kuat" dan "tidak menyenangkan".
Darah merembes dari luka juga tidak jarang, dan ini dapat menyebabkan gatal dalam beberapa kasus.
Tanda-tanda bau lainnya dari kanker
Tanda-tanda bau biasa terjadi pada kanker, tetapi tidak semua gejala terkait dengan masalah yang berkaitan dengan epidermis.
Kadang-kadang, penyakit memicu serangkaian proses biokimia yang berbeda dalam tubuh, yang dapat menyebabkan produksi berbagai molekul yang mudah menguap.
Dokter Yehuda Zeiri, seorang insinyur Biomedis di Kampus Kiryat Bergman Universitas Ben-Gurion di Be'er-Sheva, Israel, mengatakan: “Menurut literatur ilmiah ada bukti bahwa aroma mungkin mengandung penanda untuk kanker paru-paru, kanker payudara, diabetes, melanoma dan banyak lagi.” ujarnya dilansir dari Express.