Bisnis.com, JAKARTA — Sekitar 19 persen dari orang dewasa global saat ini adalah perokok tembakau. Namun, kabar baiknya adalah jumlah ini secara bertahap menurun karena meningkatnya kesadaran tentang bahaya merokok bagi kesehatan dan lingkungan.
Diperkirakan pada tahun 2030, persentase ini akan turun menjadi 17 persen, dikutip dari Health Digest. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Amerika memiliki sekitar 30,8 juta perokok saat ini, 16 juta di antaranya memiliki beberapa jenis kondisi kesehatan yang disebabkan oleh merokok. Secara mengejutkan, jumlahnya turun dari 20,9% (2005) menjadi 12,5% (2020).
Merokok terus menerus menyebabkan bahaya serius bagi kesehatan perokok secara keseluruhan. Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam Journal of Epidemiology melaporkan bahwa perokok aktif memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami masalah kesehatan yang mengancam jiwa seperti penyakit koroner dan kanker.
Selain itu, dapat memengaruhi kebiasaan Anda sehari-hari. The Journal of Formosa Medical Association menerbitkan sebuah penelitian pada tahun 2013 yang menyatakan bahwa merokok tidak hanya dapat merusak ingatan Anda, tetapi juga menyebabkan Anda tidak mendapatkan istirahat malam yang baik juga.
Merokok Memengaruhi Tidur Anda
Merokok dapat memiliki efek buruk pada kualitas tidur Anda. Sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan di Sleep Medicine mengevaluasi kualitas istirahat yang dialami oleh 44 perokok dan 44 non-perokok menggunakan karakteristik tidur polisomnografi (PSG). Mereka menemukan bahwa perokok sering mengalami malam yang gelisah, risiko sleep apnea, gerakan kaki dan mata, dan bahkan jam tidur yang pendek.
Kehadiran nikotin dalam tembakau, bahan utama dalam cerutu dan rokok, dapat menyebabkan kesulitan tidur, mendengkur, dan gangguan tidur sepanjang malam. Sementara nikotin dapat bekerja sebagai agen relaksasi, paling sering berfungsi sebagai stimulan yang dengan cepat masuk ke otak, meningkatkan detak jantung Anda dan membuat Anda tetap terjaga.
Masalah penting lainnya dengan merokok adalah sifat adiktifnya. Efek nikotin hilang setelah beberapa jam konsumsi. Dengan demikian, itu memicu kebutuhan untuk lebih. Jika Anda merokok sebelum tidur, kemungkinan besar Anda akan menghabiskan malam lebih banyak mengidam karena gejala penarikan. Akibatnya, Anda mengalami insomnia atau tidak dapat menikmati tidur nyenyak.