Bisnis.com, JAKARTA - Ikan merupakan spesies yang paling banyak jenisnya di muka bumi.
Salah satu jenis ikan yang unik dan mungkin jarang Anda dengar adalah ikan red devil. Dari namanya saja sudah membuat Anda penasaran bukan?
Ikan red devil dikenal sebagai ikan yang sangat agresif dan dapat menimbulkan ancaman bagi ikan lain di dalam akuarium. Meskipun begitu, ikan ini tetap menjadi favorit banyak orang.
Ikan red devil adalah spesies air tawar yang berasal dari Amerika Tengah. Penampilan unik mereka yang indah dan berukuran besar membuat mereka menjadi ikan yang menarik untuk akuarium.
Sejarah Ikan Red Devil
Dilansir dari fishkeepingworld, ikan red devil berasal dari Danau Managua dan Danau Nikaragua di Amerika Tengah, ikan red devil (Amphilophus labiatus) adalah ikan besar yang panjangnya mencapai 15 inci (lebih dari 38 cm) saat dewasa. Awalnya diklasifikasikan pada tahun 1964 sebagai Cichlasoma labiatum oleh seorang pria bernama Gunther.
Ikan ini lebih suka di perairan terbuka dan berada di antara bebatuan atau kayu gelondongan, di mana ia dapat menemukan tempat persembunyian dengan cepat bila diperlukan. Di alam liar, ia berisiko diserang oleh hiu banteng. Namun, di akuarium rumah Anda, ikan red devil yang merupakan pemangsanya, semua ikan Anda yang lain berisiko diserang olehnya.
Ikan red devil telah diperkenalkan ke berbagai bagian alam liar habitat non-asli. Misalnya di Indonesia, diperkenalkan ke Danau Jawa, Papua, dan Sulawesi dan sekarang dianggap sebagai ikan invasif yang ganas dan buas.
Perilaku Khas
Dengan gigi besar dan rahang yang kuat, ikan red devil ini mengonsumsi ikan kecil, larva serangga, dan cacing. Mereka sangat agresif dan akan mengejar ikan untuk sekadar olahraga, melepas ekor ikan atau membunuh mereka.
Pada saat yang sama, mereka dengan cepat menjadi terikat pada pemiliknya. Mereka mengambil hati pemiliknya dan akan mengikuti Anda di sekitar ruangan dari dalam akuarium.
Keterikatan ini juga terlihat di antara sesama ikan red devil. Tidak seperti beberapa spesies ikan lain yang memiliki banyak pasangan, ikan ini cenderung monogami. Mereka menggunakan batu pipih dan kayu gelondongan untuk pemijahan.
Penampilan Ikan Red Devil
Ikan ini menunjukkan variasi warna yang luas, dari abu-abu ke hijau ke putih, merah muda, dan merah. Tidak jarang melihat ikan red devil dengan bintik-bintik hitam atau pita di ekor atau siripnya. Di alam liar, mereka kadang-kadang terlihat dengan bibir yang lebih besar, tetapi hal itu tampaknya tidak terjadi di penangkaran.
Untuk membedakan antara jantan dan betina, carilah ukurannya terlebih dahulu. Jantan lebih besar dari betina. Selain itu, jantan memiliki punuk permanen di leher mereka, yang merupakan punuk berkembang biak sementara di habitat alaminya. Ikan red devil jantan juga memiliki papila genital yang runcing.
Habitat dan Kondisi Tangki
Karena sangat agresif, semakin besar tangki yang bisa Anda berikan maka akan semakin baik. Tangki yang lebih besar dapat mengurangi tingkat agresi. Jika Anda mendapatkannya dari kecil, atau membiakkannya, maka mereka akan menjadi jauh lebih besar saat tumbuh dewasa. Jadi, pastikan ruang cukup luas untuk menampung mereka dalam ukuran penuh.
Penggantian air secara teratur sangat penting. Dalam hal substrat, lapisi bagian bawah dengan pasir halus dan beri mereka batu dan kayu untuk bersembunyi. Ikan red devil akan menghancurkan tanaman air yang Anda tambahkan ke akuarium Anda. Mereka suka menggali, jadi jangan heran jika Anda menemukan bahwa tanaman yang Anda tambahkan ke tangki Anda dicabut, dihancurkan, atau dinikmati sebagai camilan.
Jauhkan kabel dari jangkauan mereka. Tutup dan sembunyikan filter, pemanas, dan selang agar ikan ini tidak menghancurkannya juga. Dalam hal pencahayaan, ikan red devil membutuhkan pencahayaan normal dan moderat.