Bisnis.com, BEKASI – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf bekerjasama dengan Bisnis Indonesia menggelar pelatihan promosi konten wisata minat khusus.
Selama dua hari ini yakni Jumat (1/7/2022) sampai dengan Sabtu (2/7/2022), pelatihan dilakukan guna membantu upaya pemerintah dalam mempromosikan wisata khusus, atau yang spesifik termotivasi oleh aktivitas dan ketertarikan tertentu dalam berwisata. Contohnya wisata kesehatan, bahari, kuliner, peninggalan budaya, dan petualangan.
Pada hari kedua pelaksanaan, Sabtu (2/7/2022), pelatihan berfokus untuk mengembangkan fotografi untuk konten berita daring dan mengembangkan konten video secara daring.
Content Producer at Bisnis TV David Eka Issetiabudi menjelaskan video menjadi ruang informasi jurnalistik yang memiliki tiga elemen penting yaitu narasi, audio, dan visual. Sekilas ada kemiripan antara video jurnalistik dan dokumentasi, tetapi terdapat perbedaan yang nyata antara keduanya.
David menjelaskan bahwa untuk mempromosikan wisata minat khusus, maka video jurnalistik dapat digunakan. Penyebabnya, media tersebut turut menuntut adanya nilai berita, di dalamnya video berisikan narasumber, data, dan konten yang menjawab pertanyaan 5w 1h (what, who, when, why, where, dan how).
“Namun perlu dipahami bahwa konten video singkat, sebaiknya tidak bertele-tele dan langsung pada poin masalah. Hal ini bisa dikembangkan dari weekly press briefing yang dikembangkan agar lebih menarik dengan didukung oleh ilustrasi pendukung,” tuturnya saat memberikan pemaparan saat acara Workshop Produksi Konten Wisata Minat Khusus pada Media Website Indonesia.travel di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/7/2022).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa konten video seperti dari pemerintah menjadi jendela informasi terbaik untuk menelusuri fakta, data, potensi pariwisata, dan ekonomi kreatif nasional.
“Kebutuhan informasi baru itu sangat tinggi dan bersaing dengan media-media yang mendapatkan informasi langsung dari narasumber sehingga untuk kasus pemerintah, meskipun menjadi jendela informasi yang baik untuk ditelusuri, tetapi tetap ada catatan bahwa konten dari mereka harus membutuhkan persetujuan [dari yang bersangkutan] secara berjenjang. Ini juga menjadi tantangan tersendiri,” ujarnya.
David memerinci penelusuran informasi dari pemerintah dapat dikembangkan seperti mengulik kebijakan, mengulas capaian, bahkan pemerintah turut mendongkrak hidden gems untuk mengangkat citra lokasi wisata.
“Hidden gem ini dapat disambut dengan menggunakan motion graphic yang menjadi menarik untuk dipelajari, khususnya oleh anak muda,” katanya.