Bisnis.com, JAKARTA – Kesehatan mata penting untuk dijaga mengingat mata merupakan alat indra vital bagi manusia. Masalah kesehatan mata yang muncul dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari masalah genetik hingga kebiasaan buruk yang kerap dilakukan dalam aktivitas sehari-hari.
Saat beraktivitas, banyak orang yang kerap melakukan hal-hal sepele yang tanpa sadar, dapat merusak kesehatan mata. Mulai dari mengucek mata hingga merokok.
Berikut 6 kebiasaan yang dapat merusak kesehatan mata:
1. Merokok
Rokok tak hanya buruk untuk kesehatan paru-paru, tetapi dapat juga berdampak buruk pada mata Anda. Asap rokok lebih dari sekadar mengiritasi mata, dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko terkena Age-related Macular Degeneration (AMD) – penyakit mata yang dapat mengaburkan penglihatan sentral Anda.
Umumnya, penyakit tersebut akan menjangkiti orang-orang yang berusia diatas 55 tahun. Tetapi dalam sebuah penelitian di Australia yang diterbitkan oleh JAMA Ophthalmology, menemukan bahwa perokok memiliki risiko hampir empat kali lipat lebih tinggi terkena AMD dibandingkan orang yang tidak pernah merokok.
Seorang dokter mata dan asisten profesor oftalmologi di Weill Cornell Medicine di New York City, Ashley Brissette, MD. Menjelaskan bahwa, rokok dapat mengurangi kinerja antioksidan serta dapat mengurangi distribusi oksigen untuk mencapai pembuluh darah kecil di area mata.
“Merokok mengurangi efektivitas antioksidan dan dapat menghabiskan tingkat ini di makula, area kecil di tengah retina yang diperlukan untuk melihat hal-hal di depan Anda,” jelas Ashley Brissette, MD.
“Asap rokok juga mengurangi jumlah oksigen yang mencapai pembuluh darah kecil yang memasok mata, yang menyebabkan kerusakan penglihatan.” tambahnya.
2. Terlalu banyak menatap layar ponsel
Ketika Anda bermain ponsel secara berlebihan, secara tidak langsung ada harga yang Anda bayarkan untuk itu semua. Menghabiskan banyak waktu dihadapan layar komputer, ponsel atau televisi dapat berdampak buruk pada kesehatan mata Anda.
Dilansir dari AAR, seorang ahli mata yakni Andreoli menjelaskan dua risiko besar saat seseorang terlalu banyak menghabiskan waktu untuk menatap layar gadget.
“Dua kekhawatiran terbesar dari kebiasaan menatap layar secara berlebihan adalah mata kering kronis dan gangguan pola tidur alami,” kata Andreoli.
Kondisi tersebut disinyalir merupakan buntut dari mata yang terlalu fokus hingga membuat mata menjadi tegang lantaran kurang berkedip.
“Kita seharusnya berkedip setiap empat detik sekali dan di depan komputer kita berkedip setiap delapan hingga 10 detik sekali. [Perbedaan] itu mungkin terdengar tidak signifikan, tetapi dengan berkediplah yang membuat mata kita tetap terlumasi. [Jika] kita tidak cukup melumasi mata kita, kita mengembangkan gejala mata kering dan itu menyebabkan ketegangan mata.” jelas Andreoli.
Kendati demikian, bukan berarti Anda tidak boleh menatap layar ponsel sama sekali. Sebagai solusinya, beristirahatlah selama 20 detik setiap 20 menit untuk melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki.
Saat menjelang tidur, ada baiknya untuk mulai mengubah kebiasaan Anda untuk tidak lagi menatap ponsel sesaat sebelum tidur. Matikan ponsel Anda dan simpan laptop di jam-jam menjelang waktu tidur. Sebagai pengingat, Anda dapat menjadwalkan ponsel Anda agar mati secara otomatis pada waktu yang sudah ditentukan dengan menggunakan pengaturan Night Shift di iPhone atau Notification Shade di Android.
3. Tidak memakai kacamata hitam
Kita semua tentu sudah tahu bahwa sinar radiasi ultraviolet (UV) dari matahari dapat merusak kulit, ternyata hal demikian juga dapat merusak penglihatan Anda. Sinar UV dapat merusak jaringan permukaan mata, kornea dan lensa.
Seiring berjalannya waktu, kerusakan itu dapat menyebabkan katarak, AMD, dan kanker mata.
"Anda juga bisa mengalami [kerusakan mata lewat] sengatan matahari pada mata yang disebut fotokeratitis, yang bisa sangat menyakitkan," kata Brissette.
Untuk membantu mencegah semua hal di atas, kenakan kacamata hitam — dan tidak hanya selama musim panas, tetapi setiap hari sepanjang tahun, bahkan pada saat cuaca tampak berawan.
Karena tidaklah mungkin untuk mengaplikasikan sunscreen pada area mata dan srea sekitarnya, kacamata bekerja untuk melindungi mata dalam beberapa cara. kacamata hitam dapat bertindak sebagai penghalang fisik, menghalangi sinar UV dari kelopak mata dan kulit di sekitar mata.
Gunakan lensa kacamata hitam yang memiliki perlindungan UV. Untuk memastikan mata Anda terlindungi sepenuhnya, periksa label atau stiker yang terdapat pada kacamata Anda untuk memastikan apakah kacamata yang dikenakan memberikan perlindungan UV 100 persen?
4. Tidur menggunakan softlens atau lensa kontak
Penggunaan lensa kontak seakan jadi solusi terbaik bagi mereka yang tidak terbiasa dengan ribetnya mengenakan kacamata. Tetapi, hal itu tidak berarti Anda dapat dengan mudah mengenakannya dan melupakannya.
"Masalah terbesar [saat menggunakan lensa kontak] adalah risiko infeksi, yang dapat menyebabkan jaringan parut permanen pada kornea dan kehilangan penglihatan," kata Brissette.
Meskipun terdengar tidaklah mungkin seseoang tidur dengan menggunakan lensa kontak, nyatanya dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh _Morbidity and Mortality Weekly Report, ditemukan bahwa sekitar 1 dari 3 pengguna lensa kontak mengaku kerap tidur siang saat mereka menggunakan lensa kontak.
Hal tersebut jelas dapat meningkatkan risiko terkena infeksi mata yang disebabkan oleh lensa kontak hingga enam hingga delapan kali lipat.
5. Mengucek mata
Tidak ada salahnya sesekali mengucek mata Anda, tetapi jika dilakukan terlalu sering dan terlalu agresif, hal tersebut dapat berisiko merusak kornea Anda. “Beberapa penyakit kornea yang tidak biasa berhubungan dengan menggosok mata,” jelas Andreoli.
Mengucek mata juga dapat sebabkan keratoconus, suatu kondisi yang terjadi ketika kornea Anda menipis dan mulai menonjol keluar menjadi bentuk kerucut. Akibatnya, penglihatan Anda kabur dan terdistorsi.
Intinya, jika Anda mulai merasa mata kering dan gatal, Anda dapat mengatasi masalah kemerahan, iritasi, kekeringan dan pasir di mata, dengan menggunakan obat tetes mata.
6. Tidur dengan makeup atau riasan
Tertidur saat Anda masih mengenakan riasan mata dapat meningkatkan risiko infeksi mata. Terutama bintitan, sebuah kondisi yang menyebabkan benjolan menyakitkan yang tumbuh dari pangkal bulu mata atau di bawah kelopak mata.
Karenanya, penting bagi Anda untuk melakukan Double Cleansing, (pembersihan ganda) ketika Anda mengenakan makeup. Gunakan micellar water atau milk cleanser yang aman digunakan di area kelopak mata, lalu bersihkan mata dengan menggunakan sabun saat mencuci muka.