Bisnis.com, JAKARTA – Media sosial TikTok disebut menjadi bentuk baru marketing campaign yang memiliki pola ideal untuk saat ini.
Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Anang Sukandar menilai sosial media saat ini menjadi alat pemasaran yang cukup efektif sehingga harusnya bisa lebih bisa menjangkau pasar lebih luas lagi dibandingkan cara-cara konvensional dahulu. Dia pun mendorong para pelaku franchise memaksimalkan potensi ini agar tetap bisa bersaing.
Ia mencontohkan bagaimana zaman dahulu produk-produk lawas yang sampai saat ini masih eksis karena mampu mengaplikasikan skema marketing yang tepat. Maka di jaman sekarang harus lebih dalam lagi penetrasinya.
"Menurut beberapa penelitian baik yang dilakukan oleh Nielsen pada 2021 lalu secara umum aplikasi Tiktok dibanding aplikasi yang lain itu memiliki beberapa keunggulan, antara lain adalah kontennya dapat menarik perhatian dan membuat kesan terhadap suatu brand menjadi lebih kuat," ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (6/8/2022).
Selain itu, TikTok juga lebih efektif untuk membangun relevansi dan mendukung perilaku berbelanja konsumen.
Perkembangan teknologi memang banyak melahirkan kebiasaan dan trend baru di media sosial yang banyak menyediakan aplikasi digital saat ini. Salah satu aplikasi yang melahirkan tren baru di media sosial adalah TikTok. Aplikasi ini menjadi populer belakangan ini.
Hampir semua masyarakat yang menggunakan media sosial mengenal, memanfaatkan dan menikmati TikTok sebagai entertainment dan brand campaign.
"Tercatat, pengguna aktif bulanan TikTok di Indonesia saja mencapai angka fantastis yakni 99,1 juta orang pada April 2022. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai pengguna terbesar kedua setelah Amerika Serikat dengan jumlah 136,4 juta," ujarnya.
Ia melanjutkan, Brasil menempati urutan ketiga sebesar 73,6 juta, lalu Rusia 51,3 juta, Meksiko di angka 50,5 juta, kemudian Vietnam 45,8 juta, Filipina 40,4 juta dan Thailand 38,4 juta.
Pengguna Tiktok di Indonesia rata-rata berusia 18 tahun keatas dengan 66 persen pengguna adalah perempuan dan 34 persen adalah laki-laki. Angka ini tentu saja sangat besar dan potensial dimanfaatkan oleh seorang pemasar untuk promosi dan atau membangun awareness sebuah brand.
"TikTok pun menjadi aplikasi platform media sosial terpopuler yang berisikan kumpulan video berdurasi paling lama 3 menit. Meski baru 5 tahun diluncurkan, brand valuasi Tiktok meningkat tajam. Saat ini menurut marketers brand valuasi Tiktok mencapai US$59 miliar," imbuhnya.