Bisnis.com, JAKARTA - Sundar Pichai baru-baru ini berbagi beberapa nasihat kepemimpinan dengan mahasiswa di Stanford. Salah satunya yang menarik perhatian para siswa adalah empat kata dari pidatonya "hadiahi usaha, bukan hasil".
Pichai berbicara tentang kinerja Google yang meningkat ketika dia menyebutkan bahwa menskalakan perusahaan adalah hal yang kompleks. "Salah satu hal yang kontra-intuitif adalah perusahaan menjadi lebih konservatif saat mereka tumbuh," katanya saat wawancara dengan para siswa.
"Anda memiliki lebih banyak uang tunai. Anda memiliki lebih banyak sumber daya. Tetapi perusahaan cenderung menjadi lebih konservatif dalam pengambilan keputusan mereka. Dan dengan demikian mendorong perusahaan untuk mengambil risiko dan berinovasi dan menerima kegagalan dan upaya penghargaan, bukan hasil." dilansir dari money control.
CEO Google dengan cepat menambahkan bahwa mengikuti saran yang sama sangat sulit dilakukan dalam sebuah organisasi.
"Anda harus bekerja lebih keras untuk itu. Tapi saya pikir sebagian besar dari apa yang kami coba lakukan adalah menjaga budaya berinovasi dengan teknologi, membangun produk, mengirimkan barang. Dan itulah salah satu dari banyak hal."
Pekan lalu, Sundar Pichai mencatat bahwa produktivitas Google sebagai perusahaan tidak sesuai dengan jumlah karyawannya, kata CEO dalam pertemuan yang dihadiri oleh lebih dari 170.000 karyawan tetap Google.
“Saya ingin memberikan beberapa konteks tambahan setelah hasil pendapatan kami, dan meminta bantuan Anda juga,” Pichai memulai, mengacu pada laporan pendapatan Q2 perusahaan. “Jelas kita menghadapi lingkungan makro yang menantang dengan lebih banyak ketidakpastian di depan.
“Ada kekhawatiran nyata bahwa produktivitas kami secara keseluruhan tidak sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah karyawan yang kami miliki,” tambahnya.
Pria berusia 50 tahun itu meminta karyawannya untuk “menciptakan budaya yang lebih fokus pada misi, lebih fokus pada produk kami, lebih fokus pada pelanggan. Kita harus memikirkan bagaimana kita dapat meminimalkan gangguan dan benar-benar meningkatkan standar keunggulan produk dan produktivitas.”
Sementara itu, Festival kepemimpinan, Lead The Fest, kembali hadir di tahun 2022. Tema yang diangkat dari festival ini adalah “Lead Better, Rise Stronger”.
Lead The Fest tahun 2022 ini membawa 3 pilar utama, yakni Leadership Ecosystem, Value Creation, dan Youth Empowerment, Lead The Fest menghadirkan lebih dari 80 narasumber tokoh inspiratif di Indonesia.
Pembicara yang hadir di Lead The Fest ini antara lain Salman Subakat (CEO PT Paragon Technology and Innovation), Dr. Eng. Stephanie Saing (Founder Tinung Rambu), Wishnutama (Komisaris Utama Telkomsel), dan masih banyak lagi.
Dharmaji Suradika, CEO Pemimpin.id mengatakan kepemimpinan itu bukan hanya tentang memimpin organisasi melainkan kepemimpinan adalah kemampuan yang masuk dalam diri kita, kemampuan untuk berkata tidak, kemampuan untuk tidak insecure, dan kepemimpinan yang ada dalam jiwa.
"Maka dari itu Lead The Fest tahun ini mengusung 3 topik utama, yaitu ekosistem kepemimpinan, nilai kepemimpinan dan pemberdayaan anak muda yang dapat menjadi generasi penerus kepemimpinan Indonesia." ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu, Ivan Ahda sebagai Board of Advisor Pemimpin.id mengatakan, Pemimpin.id mendorong penguatan ekosistem kepemimpinan Indonesia, dan melalui Lead The Fest kita merayakan berbagai praktik kepemimpinan di berbagai sektor, untuk bangkit bersama.
Selanjutnya, Susi Boediman Soemardi dan Hendro Fujiono, Pembina Pemimpin.id mengungkapkan bahwa kepemimpinan itu berasal dari memimpin diri sendiri yang dapat mengantarkan diri menjadi semakin baik setiap harinya. Esensi dari Lead The Fest ini sebenarnya melihat dari relevansinya karena disinilah semua elemen ada dari setiap unsur kepemimpinan untuk anak-anak Indonesia secara gratis! Hal ini dilakukan karena Pemimpin.id percaya bahwa kepemimpinan bisa didapatkan dari manapun.
Selain membawa figur-figur pemimpin negara dan sektor privat, hal yang paling unik di Lead The Fest tahun ini adalah dengan mengundang para kepala suku di beberapa wilayah Indonesia yang akan menjadi terobosan baru di Indonesia untuk belajar kepemimpinan dari berbagai lini.
Rangkaian Lead The Fest akan berlangsung dari 9 - 16 Agustus 2022 dan puncak acaranya jatuh pada hari kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 2022.