Bisnis.com, JAKARTA - Peluang bekerja di luar negeri sepertinya menjadi incaran banyak orang.
Sayangnya, masih ada beberapa hal yang dianggap menjadi kendala ketika pekerja ingin mengadu nasib di luar negeri, salah satunya masalah bahasa.
Ketua Indonesian Manpower Placement Consorsium (IMPAC) Delif Subeki mengatakan bahasa merupakan salah satu keahlian penting yang harus dimiliki pekerja migran di luar negeri.
Karena itu, katanya, mereka dengan NOA grup Korea bersepakat untuk mendirikan lembaga pelatihan bahasa Korea serta etos kerja untuk rencana penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan.
Delif menyampaikan langkah itu diharapkan nantinya PMI yang akan ditempatkan ke Korea melalui kerjasama p to p tersebut telah memiliki keahlian serta memiliki pengalaman dibidangnya.
"Kami menargetkan dalam tahun ini sudah menandatangani job order sedikitnya untuk permintaan 500 pekerja dengan target penempatan pada awal tahun depan," tambah Delif.
Dia juga mengatakan jika IMPAC saat ini telah memiliki kantor representatif di Korea Selatan dimana menjadi salah satu persyaratan kementerian ketenagakerjaan (Kemnaker) RI.
Sementara itu Direktur Bina P2PMI Kemnaker Rendra Setiawan mengatakan terbukanya peluang kerja di Korea saat ini merupakan tantangan untuk pemerintah Indonesian dalam memfasilitasi para pencari kerja yang berminat dan memenuhi persyaratan visa E7.
"Selain ada persyaratan kompetensi yang harus dipenuhi, juga pengalaman kerja 2 tahun, " terang Rendra.
Lebih lanjut, menurut Rendra pemerintah mendukung kerjasama tersebut sepanjang sesuai dengan aturan yang berlaku di kedua negara tersebut.
