Bisnis.com, JAKARTA – Jerawat memang merupakan salah satu masalah yang bukan hanya menyebalkan dan mengganggu penampilan tapi uga terkait kondisi kesehatan. Apalagi jika itu jerawat batu, selain sulit hilang, juga umumnya punyai ukuran yang lebih besar dibandingkan ukuran jerawat pada umumnya.
Berikut ini pembahasan mendalam mengenai jerawat batu berdasarkan healthline dan medicalnewstoday.
Jerawat batu yang juga disebut jerawat kistik adalah sebab dari tersumbatnya pori-pori di kulit yang kemudian menyebabkan infeksi serta peradangan. Penyebab pori-pori tersumbat biasanya berupa bakteri, minyak ataupun sel-sel kulit mati pada permukaan kulit.
Jerawat batu umumnya terjadi pada orang dengan kulit berminyak dan pada orang yang punyai ketidakseimbangan hormon. Meskipun terbilang jarang diderita, namun menurut CDC, pada tahun 2009, jerawatlah yang menjadi penyebab orang mengunjungi dokter kulit.
Ciri-ciri jerawat batu
Selain punyai ukuran yang lebih besar, jerawat batu juga merupakan jenis jerawat yang paling serius. Bahkan beberapa sumber menyebutkan bentuk jerawat batu lebih mirip dengan bisul daripada jerawat pada umumnya.
Berikut ciri-ciri jerawat batu:
- Lebih parah dari jerawat pada umumnya
- Memberikan efek sakit dan membuat emosional buruk
- Berupa benjolan putih yang besar
- Kemerahan
- Umumnya berisi nanah
Penyebab jerawat batu
Penyebab jerawat batu adalah tersumbatnya pori-pori dengan berbagai hal, seperti banyaknya bakteri, minyak ataupun sel kulit mati yang menutupi permukaan kulit. Hal ini kemudian menyebabkan infeksi serta peradangan pada kulit.
Selain itu, penyebab jerawat batu juga bisa merupakan perubahan hormonal pada masa pubertas. Maka tidak jarang jerawat ini menyerang remaja, dan akan semakin membaik seiring bertambahnya umur. Kendati demikian, jerawat ini juga kadang kala mempengaruhi orang pada masa tuanya.
Jika pada umumnya jerawat mempengaruhi orang karena mengonsumsi, makanan berminyak, kacang-kacangan dan coklat, jerawat batu tidak berhubungan dengan itu semua.
Cara penanganan jerawat batu
Cara terbaik menangani jerawat batu yang merupakan jerawat paling serius ini adalah mendatangi dokter kulit. Berikut obat yang biasanya diresepkan untuk orang yang punyai jerawat batu:
1. Isotretinoin
Ini adalah obat terkuat dan efektif untuk mengatasi jerawat batu, sebab merupakan bentuk vitamin A yang kuat. Cara penggunaannya dengan mengonsumsinya satu tablet sehari.
Meskipun, dikenal ampuh tapi obat ini juga punyai efek samping yang cukup serius, seperti gangguan mood, penyakit radang usus, mimisan, sakit kepala, darah dalam urin, nyeri otot sendi, memar serta peradangan kulit.
2. Antibiotik oral
Jika jerawat batu muncul di area yang luas, biasanya dokter akan menganjurkan pasien untuk menggunakan obat ini, meskipun cara terampuh tetap dengan isotretinoin. Hal ini dikarenakan antibiotik tidak boleh digunakan untuk jangka panjang.
Cara kerjanya dengan mengurangi bakteri dan peradangan, sehingga bisa mencegah terbentuknya jerawat batu baru. Efek samping obat ini adalah sakit perut, diare, mual, sensitivitas terhadap matahari, dan muntah.
3. Retinoid topikal
Obat jerawat yang juga berasal dari vitamin A, namun tidak sekuat isotretinoin. Cara kerjanya dengan mencabut folikel rambut dengan tujuan menghilangkan serta mencegah jerawat batu. Retinoid topikal bukan obat yang biasanya dikonsumsi, umumnya tersedia dalam bentuk gel, krim ataupun lotion.
Efek sampingnya bisa menimbulkan kulit kemerahan, mengelupas serta sensitivitas terhadap matahari yang meningkat. Hal ini kemudian membuat adanya anjuran jika menggunakan retinoid topikal, harus selalu menggunakan tabir surya.
4. Spironolakton
Obat yang juga disebut dengan nama Aldactone ini merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi jerawat batu. Cara kerjanya dengan mengatur kadar androgen yang berlebihan. Kadar androgen ini yang menjadi penyebab peradangan jerawat.
Pada penelitian yang dilakukan tahun 2012, meminum spironolakton dalam dosis 50 hingga 100 mg per hari bisa menimbulkan efek yang baik untuk mengatasi jerawat batu. Namun, obat ini tidak dapat dikonsumsi oleh ibu hamil karena bisa sebabkan cacat lahir. Selain itu, obat ini juga tidak ramah untuk orang dengan penyakit ginjal.
Efek samping obat ini meliputi pusing, kelelahan, sakit kepala, hiperkalemia atau tingginya kalium darah, serta ketidakteraturan menstruasi.
5. Kontrasepsi oral
Pil KB punyai kandungan estrogen yang bisa bantu mengelola kadar hormon, hal ini juga berfungsi untuk mengurangi jerawat. Namun, metode ini tidak baik untuk perokok, ibu hamil ataupun orang dengan pembekuan darah.
Cara mencegah timbulnya jerawat batu
Ada beberapa saran untuk mencegah timbulnya jerawat batu dan berkaitan perawatan kulit, berikut saran untuk mencegah timbulnya jerawat batu:
- Mencuci muka pada malam hari. Hal ini dilakukan agar pori-pori bersih dari minyak dan kotoran yang bisa menjadi sebab timbulnya jerawat batu, namun disarankan untuk tidak membuat kulit terlalu kering.
- Jangan memencet jerawat yang timbul
- Pilihlah perawatan kulit wajah ataupun make up yang punyai sifat non comedogenic serta bebas dari minyak. Karena dua sifat ini bisa cegah penyumbatan pori-pori.
- Jangan pernah tidur sebelum membersihkan make up
- Jangan lupa memakai sunscreen atau tabir surya.