Ilustrasi perawat memeriksa anak/Freepik
Health

Apa Itu Faltering Growth pada Anak, dan Bagaimana Menghindarinya?

Widya Islamiati
Kamis, 8 September 2022 - 17:49
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Jika menemukan anak yang pertumbuhan fisiknya cenderung lambat, umumnya para ibu akan menganggap jika memang timeline tumbuh kembang setiap anak itu berbeda-beda.

Namun, bisa jadi anak tersebut justru mengalami goncangan pertumbuhan atau faltering growth.

Apa itu faltering growth?

Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), faltering growth adalah istilah yang digunakan untuk anak dengan pertumbuhan fisik yang lamban, seperti kenaikan berat badan yang lambat atau lebih rendah dari anak di usianya. BKKBN juga menyebut bahwa kondisi ini merupakan cikal bakal stunting.

Ini biasanya terjadi pada bayi ataupun balita yang tidak mendapatkan asupan nutrisi seimbang, anak yang menderita sakit ataupun anak dengan malabsorbsi. Biasanya ditandai dengan tinggi badan, berat badan serta lingkar kepala tidak sesuai dengan grafik standar pertumbuhan.

Dampak faltering growth

Pada tahun 2012 UNICEF mengungkapkan, faltering growth bisa berpengaruh pada fungsi kognitif anak.

Hal ini bisa berdampak pada kehidupan anak di masa depan, seperti daya serap saat belajar yang buruk dan mengakibatkan prestasi di bidang pendidikan tidak baik serta lamanya waktu menempuh pendidikan.

Ini kemudian bisa jadi cikal bakal rendahnya penghasilan anak pada saat anak beranjak dewasa.

Lalu dampak selanjutnya yang ditimbulkan oleh faltering growth adalah keterlambatan perkembangan, disfungsi gastrointestinal, defisit kognisi dan defisit kompetensi emosional ataupun sosial, serta peningkatan risiko infeksi.

Bahkan, faltering growth juga dikaitkan dengan kualitas sumber daya manusia yang rendah sehingga dapat mempengaruhi produktivitas bangsa.

Penyebab faltering growth

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Satoto pada tahun 1990, berikut ini penyebab faltering growth:

  • Pola pemberian ASI
  • Pemberian makanan tambahan atau MPASI dalam bentuk makanan yang punyai kandungan rendah energi serta rendah protein.
  • Peningkatan risiko terkena infeksi yang disebabkan oleh buruknya sanitasi keluarga, perawatan kesehatan yang kurang baik serta penurunan pemberian ASI yang picu penurunan gizi anak.
  • Lingkungan asuh anak
  • Kesehatan ibu
  • Keadaaan sosial ekonomi keluarga

Cara pencegahan faltering growth

Ada intervensi yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko faltering growth menurut Badan Pelatihan Kesehatan Semarang. Cara yang paling ampuh adalah memperhatikan gizi serta kesehatan ibu serta layanan prenatal. Ini harus dimulai sejak sebelum anak lahir hingga anak menginjak usia dua tahun.

Selain itu, memberikan suplemen makanan yang mengandung berbagai vitamin dan mineral pada anak juga bisa membantu. Tetapi, hal ini juga harus dibarengi dengan pemberian konseling pada orang tua tentang pentingnya mengonsumsi makanan bergizi serta menerapkan pola hidup sehat dan bersih.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro