Bisnis.com, SURABAYA -- Dari sekian banyak jajanan kaki lima di sepanjang Jalan KH. Mas Mansyur, Ampel, Surabaya, hanya ada satu gerobak kecil yang berada persis di mulut gang menuju Makam Sunan Ampel. Gerobak itu menjual Sate Karak, kuliner khas Surabaya yang telah bertahan selama empat generasi.
Yuli, pemilik "Sate Karak Khas Ampel" merupakan generasi keempat dari penjual Sate Karak di Ampel. Lokasi gerobak pun tak berubah sejak buyutnya mulai berjualan di Kawasan Kampung Arab tersebut sejak puluhan tahun yang lalu.
"Sudah empat generasi. Ya di sini terus jualannya," ujar Yuli sambil menyiapkan hidangan Sate Karak.
Sekilas, kuliner khas Ampel tersebut tidak terlihat berbeda dengan sate sapi lainnya. Namun, yang membuat Sate Karak berbeda adalah sajian nasi yang ikut dihidangkan dengan sate sapi maupun jeroan.
Nama "Karak" yang disematkan ke hidangan sate, kata Yuli, merujuk pada nasi merah yang dihidangan dengan parutan kelapa dan bumbu kacang kedelai. Hidangan nasi merah ini yang menjadi kekhasan dari kuliner tersebut.
Namun, bagi yang ingin menyantap sate sapi dengan nasi putih, nantinya akan dihidangkan dengan bumbu serundeng di atasnya.
Keduanya sama-sama gurih jika dipadukan dengan lima tusuk sate sapi atau jeroan yang dibakar matang di atas perapian. Akan tetapi, Yuli menyarankan sate dilahap dengan nasi merah untuk bisa benar-benar merasakan gurihnya perpaduan bumbu kacang sate, nasi merah, parutan kelapa, dan bumbu kedelai.
Harga Sate Karak dibanderol mulai dari Rp20.000 sampai dengan Rp35.000 tergantung jenis sate. Pelanggan bisa memilih sate sapi, sate jeroan, atau bisa dicampur.
Jika ingin berkunjung ke kuliner melegenda tersebut, lokasinya tidak sulit untuk ditemukan. Gerobak Sate Karak bisa ditemukan persis di seberang Hotel Grand Kalimas atau di mulut Gang Ampel Lonceng.