Bisnis.com, JAKARTA - Aktor senior Indonesia Indro Warkop mengaku dirinya pernah menderita sakit jantung akibat merokok. Dia menyebut bahwa dahulu dirinya merupakan seorang perokok berat dan akhirnya kini sudah berhasil berhenti merokok.
"Saya memang perokok berat, saya ada di tingkat heavy smoker, bisa mengenali beberapa rokok tanpa melihat labelnya. Dalam perjalanannya, karena suatu hal saya tiba-tiba terpikir bahwa saya harus berhenti. Tepatnya pada lebaran pertama tahun 1998 bulan Maret," kata Indro seperti yang dikutip dari siaran YouTube Prohealth, Selasa (27/09/2022).
Lebih lanjut, Indro Warkop menceritakan bagaimana rasa sakitnya saat dirinya mulai terbiasa hidup tanpa rokok. Dia menyebut bahwa tubuhnya sering menggigil.
"Ketika saya sakit gitu menggigil panas, ya sadar gitu ini gara-gara berhenti merokok. Itu sekitar 2 minggu itu saya seperti itu. Jadi lebaran tuh ya kalau lebaran itu saya masih menikmati aja, namun dua hari setelah itu. Ya lebaran ketiga saya mulai menggigil. Saya itu nggak ke dokter saya mencoba lawan aja sendiri. Saya sempat minum penghilang rasa sakit konstan itu nggak ada pengaruh," ungkapnya.
"Kemasukan apapun itu leher saya rasanya perih begitu mau menelan bagian belakang kuping rasanya kayak ditoreh. Saya itu tahu benar bahwa itu pasti gara-gara merokok," imbuhnya.
Menjadi pecandu rokok sejak umur belasan tahun, Indro mengaku bahwa dirinya pertama kali terbawa oleh saudara-saudaranya di rumah yang merupakan seorang perokok.
"Candu-candunya setelah saya dewasa pas saat mahasiswalah. Taruhlah saya tertinggi, jadi saat itu ada satu merek dengan filter yang top pada saat itu saya menghabiskan 4 bungkus. Jadi saya habis 5 bungkus, 4 bungkus filter dan satu bungkus kretek," ujar aktor senior itu.
Indro berhasil berhenti merokok setelah merasa bersalah lantaran melihat sosok anaknya yang dirasa juga mulai mengikuti kebiasaan dirinya itu.
"Pas lebaran tahun 1998 itu pas dengerin khotbah itu saya masih merokok, pulang setelah dengar khotbah saya habis dua batang itu rokok baru saya kasih ke tukang parkir plus koreknya, dari situ saya berhenti merokok," kata Indro.
Indro menceritakan bahwa saat itu, dia memiliki anak berusia 5 tahun. Waktu itu, anaknya di oleh-olehin permen berbentuk rokok-rokokan dari saudara. Kemudian, dia melihat bahwa anaknya mengangkat satu kaki sambil memegang permen rokok dan itu membuatnya syok, dan memutuskan berhenti merokok.