Bisnis.com, JAKARTA -Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan perlunya waspada akan potensi adanya kontaminasi etilen glikol dan dietilien glikol pada produk yang menggunakan polietilen glikol di luar obat sirup.
Hal ini, terkait dengan pelarangan kontaminan etilen glikol dan dietilen glikol pada obat sirup yang diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak.
Penggunaan polietilen glikol sebagai pelarut menurut Dicky, berpotensi untuk terkontaminasi etilen dan dietilen glikol. Salah satu produk yang menurutnya perlu dikawal kandungannya adalah rokok elektronik atau vape.
“Secara teoritis ya literatur lemahnya vape itu kan ada penggunaan polietilen glikol nah itu yang harus di lacak dipastikan,” Tutur Dicky pada Bisnis Senin (30/10/2022).
Dicky menambahkan, kasus kontaminasi dua zat pelarut pada obat dalam sediaan sirop harus menjadi cerminan agar dilakukan pemeriksaan terhadap produk dengan bahan baku yang sama. Hal ini dilakukan menurutnya demi menjamin keamanan masyarakat.
“Setiap produk terkait yang menggunakan bahan baku yang relatif sama dan bahan bakunya, harus diwaspadai dan harus diverifikasi harus dipastikan bahwa produk yang beredar di masyarakat ini terbukti aman,” lanjut Dicky.
Dicky kemudian menyarankan BPOM untuk melakukan berbagai upaya lapangan yang terukur sebagai langkah kewaspadaan menghadapi kasus ini.
"Kewaspadaan tidak cukup dengan hanya direspon dengan waspada saya tapi harus ada semacam upaya terukur ya, seperti sampling ya deteksi cek di lapangan dan sebagainya," pungkas Dicky.