Olahraga malam/liveyoursport.com
Health

Studi: Olahraga Malam Bantu Kontrol Diabetes

Widya Islamiati
Senin, 14 November 2022 - 10:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Insomnia atau gangguan tidur sudah diketahui berdampak buruk bagi kesehatan.

Namun, orang dengan insomnia kerapkali kesulitan untuk mengatasi masalahnya tersebut.

Salah satu cara untuk mengatasi insomnia, ternyata dengan berolahraga di malam hari. Penelitian mengungkap, tubuh menerima manfaat lain selain dari manfaat bergerak fisik ketika berolahraga di malam hari.

Ini bisa jadi solusi untuk para night owl untuk memanfaatkan waktu malamnya, dibanding overthinking memikirkan berbagai hal yang bisa menimbulkan ketakutan ataupun kecemasan.

Mengutip laman express.co.uk kurangnya berolahraga atau bergerak aktif secara fisik umumnya akan menyebabkan kelebihan berat badan yang memicu diabetes tipe 2.

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Diabetologia, ilmuwan di Belanda menyimpulkan bahwa melakukan olahraga secara konsisten di sore hari meningkatkan kontrol glukosa darah pada orang dewasa.

Penelitian Ini dilakukan pada 755 orang yang terdiri dari pria dan wanita Belanda yang berumur 45 hingga 65 tahun. 

Mereka kemudian dibagi menjadi 3 kelompok, kelompok pertama yang berolahraga antara pukul 6.00 hingga 12.00, kelompok kedua pukul 12.00 hingga 18.00, dan kelompok terakhir berolahraga dari pukul  18.00 hingga tengah malam pukul 24.00.

Hasilnya, kabar baik untuk peserta di kelompok dua terakhir. Peserta yang melakukan olahaga antara pukul 12.00 hingga pukul 18.00 mengalami penurunan resistensi insulin sebanyak 18 persen.

Sedangkan peserta kelompok terakhir yang berolahraga dari pukul  18.00 hingga tengah malam pukul 24.00 mengalami penurunan resistensi insulin Sebanyak 25 persen.

Mengutip laman Myclevelandclinic, resistensi insulin merupakan  kondisi kompleks saat tubuh tidak merespons insulin seperti biasanya. Sedangkan insulin sendiri merupakan hormon yang dibuat pankreas yang penting untuk mengatur kadar gula darah.

Jurnal tersebut mengungkap, resistensi insulin adalah faktor utama yang menyebabkan diabetes tipe 2, diabetes gestasional, dan pradiabetes.

Dalam jurnal dituliskan "Kami menilai waktu tidak bergerak, istirahat dalam waktu tidak bergerak dan intensitas aktivitas fisik yang berbeda menggunakan sensor aktivitas, dan kandungan lemak hati dengan spektroskopi resonansi magnetik,” jelas penelitian tersebut.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro