Bisnis.com, SOLO - Gaslighting adalah salah satu bentuk sikap manipulasi yang sering terjadi dalam hubungan tidak sehat atau abusive relationship. Dikutip dari Berkeley Science Review, bahwa gaslighting adalah jenis kekerasan emosional yang berbahaya dan terkadang terselubung yang artinya pelaku membuat target mempertanyakan penilaian dan kenyataan diri sendiri. Akhirnya korban gaslighting mulai tidak percaya dengan dirinya sendiri.
Gaslighting juga bisa disebut sebagai cara di mana seseorang memiliki tujuan untuk mendapatkan lebih banyak kekuatan dan membuat korban mempertanyakan realitas yang ada. Siapa pun bisa mudah terkena gaslighting. Tindakan ini adalah Teknik umum para pelaku kekerasan, narsistik, hingga pemimpin sekte.
Berikut ini adalah beberapa hal tentang gaslighting yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
1. Ciri-ciri gaslighting
- Mendiskreditkan seseorang
Pelaku bisa berpura-pura mengkhawatirkan seseorang atau mengarang cerita, sambil secara halus memberi tahu orang lain bahwa yang sedang dibicarakan tersebut tidak stabil secara emosional.
Cara ini bisa menjadi sangat efektif dan menggiring orang-orang berpihak pada pelaku tanpa mengetahui cerita lengkapnya. Korbannya mungkin tidak pernah mengatakan atau berbuat hal buruk seperti cerita si pelaku. - Selalu berbohong
Pelaku akan berbohong secara terang-terangan dan tidak akan pernah mundur atau mengubah cerita mereka, bahkan Ketika keluarkan bukti kebohongannya tersebut. Berbohong adalah dasar dari perilaku gaslighting. Bahkan, Ketika orang lain sadar mereka sudah berbohong, pelaku akan tetap berusaha bertindak sangat meyakinkan. Pada akhirnya, orang yang menjadi korban mulai kebingungan dan mempertanyakan kebenaran yang sesungguhnya. - Mengalihkan kesalahan
Setiap diskusi yang dilakukan, bagaimana pun caranya pelaku akan ‘memelintir’ kesalahan ke pihak korban. Bahkan, Ketika korban mencoba mendiskusikan bagaimana perilaku pelaku sudah mempengaruhi perasaannya, mereka bisa mengubah percakapan dan akhirnya menyalahkan korban. - Menyangkal tindakan salah
Pelaku melakukan hal ini untuk menghindari tanggung jawab atas pilihan buruk yang sudah mereka lakukan. Namun, Tindakan ini juga membuat korban gaslighting bingung dan frustasi, karena tidak ada pengakuan atas rasa sakit yang dirasakan. - Memutarbalikkan fakta
Pelaku biasanya menggunakan cerita ini Ketika korban mendiskusikan sesuatu yang terjadi di masa lalu. Seperti, Ketika suatu hari pelaku mendorong korban ke dinding dan menolak membahasnya saat itu.
Di kemudian hari pelaku bisa memutar balikkan cerita tersebut untuk menguntungkan mereka. Pelaku mungkin mengatakan bahwa korban tersandung dan mereka mencoba menenangkannya. Padahal faktanya, pelaku yang menyebabkan korban membentur dinding. - Menggunakan rayuan sebagai senjata
Terkadang, Ketika dikonfrontasi atau ditanya, seseorang gaslighter akan menggunakan kata-kata yang baik dan penuh kasih untuk mencoba memuluskan situasi. Mereka bisa mengetahui dan mengatakan hal-hal yang ingin korban dengar, tetapi tidak diucapkan dengan tulus, terutama jika perilaku yang sama terus diulangi.
2. Penyebab gaslighting
Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang memiliki kecenderungan gaslighting, namun secara ilmu psikolog ini dikategorikan sebagai kelainan psikologis yang disebut dengan gangguan kepribadian narsistik.
Orang dengan kepribadian narsistik menjadikan diri mereka sendiri sebagai fokus utama di mana mereka merasa penting bagi orang lain dan akan menuntut banyak jika mereka tidak diperhatikan, tidak dianggap benar, dan tidak mendapat atensi.
3. Cara menghadapi gaslighting
- Buat batasan yang jelas
Meskipun sedang menjalani hubungan yang serius, kamu juga perlu untuk membuat Batasan yang jelas dengan pasangan. Hal ini bertujuan untuk membatasi percakapan atau Tindakan yang bisa membuat kamu ragu atau cemas.
Sejak memulai hubungan asmara, kamu perlu berkomunikasi dengan pasangan untuk membahas kalimat apa saja yang boleh dan tidak boleh diucapkan. Tindakan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan. - Kenali pola gaslighting
Sebagian besar orang tidak sadar jika dirinya terjebak dalam hubungan yang toxic dan menjadi korban gaslighting. Oleh karena itu, pelaku terus menerus memanipulasi korban sehingga membuat korban mengalami krisis kepercayaan diri dan dipenuhi rasa bersalah.
Kamu sebaiknya memahami dan mengenali pola gaslighting dalam sebuah hubungan percintaan agar tidak menjadi korban manipulasi pelaku. Ada beberapa bentuk gaslighting yang umum terjadi dalam suatu hubungan percintaan yaitu meremehkan emosi kamu dan terus menuduh kamu secara berlebihan. - Hindari perdebatan
Perdebatan kecil dalam hubungan bisa membuat korban merasa frustasi dan depresi. Oleh karena itu, sebisa mungkin menghindari perdebatan yang bisa membuat kamu meragukan keputusan diri sendiri. Kamu harus memiliki pendirian yang teguh bahwa kamu sudah mengambil keputusan secara tepat. - Jangan terjebak toxic relationship
Ketika menjalin hubungan asmara, Tindakan gaslighting akan membuat korban tidak bahagian pada hubungannya. Jika kamu merasa terus menerus stress dan depresi, itu bisa jadi tanda bahwa kamu sedang terjebak dalam hubungan yang toxic.
Kamu bisa coba meluangkan waktu sejenak untuk merenungkan hubungan yang sedang kamu jalani. Jika kamu memiliki rasa cinta yang begitu kuat pada pasangan, namun jika terus mempertahankan hubungan dengan pelaku gaslighting hanya akan menyiksa diri sendiri. - Kumpulkan bukti gaslighting
Kamu sebaiknya mengumpulkan bukti-bukti Tindakan manipulatif pasangan untuk mencari motif dan tujuan pasangan melakukan Tindakan tersebut. Kumpulkan berbagai bukti karena bukti tersebut bisa menjadi petunjuk sekaligus cara untuk keluar dari hubungan yang toxic.
4. Contoh gaslighting
- ‘Baper banget jadi orang’
Si pelaku akan membuat pernyataan yang membuat target mempertanyakan persepsi diri sendiri. Hal ini disampaikannya melalui kalimat ‘sensi amat’ yang artinya kamu terlalu mengambil hati untuk sesuatu yang dianggap sederhana. - ‘Aku selingkuh juga gara-gara kamu’
Ketika si pelaku terbukti selingkuh, alih-alih minta maaf, ia malah menyalahkan kamu. Kamu harus sadar bahwa ia hanya mencari pembenaran atas perselingkuhan yang sudah dilakukannya. - ‘Oh jadi kamu pikir aku bohong?’
Ketika kamu sedang berusaha mencari kebenaran dari sei pelaku, ia akan mengelak sekuat tenaga. Tidak dengan pura-pura lupa, tetapi diisi dengan kebohongan lain. - ‘Emang kapan aku ngomong gitu?’
Dalam kasus ini, pelaku pernah mengatakan sesuatu. Namun, Ketika kamu mengungkitnya, mereka biasanya pura-pura lupa.
Itulah beberapa hal tentang gaslighting yang mungkin kamu baru tahu.