Bisnis.com, JAKARTA - Pola tidur seseorang unik untuk tipe tubuh, kesehatan dan usia mereka. Tetapi, setiap orang memiliki ritme sirkadian yang berarti mereka terprogram untuk merespons terbit dan terbenamnya matahari, kata founder sekaligus president of the Valley Sleep Center di Arizona, Lauri Leadley.
Kafein, sambung dia, seperti disiarkan LiveScience belum lama ini, dapat mengganggu siklus tidur-bangun alami ini yang akhirnya mempengaruhi tidur seseorang.
Menurut review tahun 2022 dalam Journal of Sleep Research, kadar adenosin biasanya lebih tinggi di malam hari. Ini artinya orang merasa mengantuk menjelang waktu tidur.
Konsumsi kafein akan menghambat adenosin yang dapat membuat orang terlalu waspada untuk dapat tertidur. Kafein juga mengganggu hormon pemicu tidur.
"Saat kita mengonsumsi kafein di siang hari, di malam hari hal itu menyebabkan penurunan metabolit utama melatonin, hormon pemicu tidur, yang merupakan salah satu alasan tidur terganggu," kata Dr Peter Polos yang mendapatkan sertifikasi dalam pengobatan tidur dan paru-paru.
Efek kafein yang berdampak pada tidur dapat bertahan lama setelah seteguk terakhir kopi. Begitu berada di dalam tubuh, kafein bertahan selama beberapa jam. Tubuh membutuhkan waktu sekitar enam jam untuk menghilangkan setengah dari efek kafein.