Bisnis.com, JAKARTA - Tidak semua keluarga terdiri dari anggota yang lengkap. Banyak juga keluarga yang hanya memiliki ibu saja. Hal ini bisa disebabkan meninggal dunia, perceraian, bahkan ketidakbertanggungjawaban seorang ayah.
Dilansir dari Psychology Today, menurut laporan UNICEF tahun 2007 tentang kesejahteraan di negara-negara maju secara ekonomi, anak-anak di AS, Kanada, dan Inggris memiliki peringkat yang sangat rendah dalam hal kesejahteraan sosial dan emosional. Ada satu faktor yang sering diabaikan, yakni dampak buruk dari ketidakhadiran ayah dalam kehidupan anak-anak.
Ketidakhadiran sosok ayah atau Father Hunger dalam sebuah keluarga dapat memengaruhi seseorang, terutama anak. Pengaruh tersebut mencakup depresi, kesedihan, kesepian, harga diri rendah, dan kemarahan. Tidak hanya dengan ayah kandung, tetapi juga ayah angkat atau ayah tiri. Oleh karena itu, kurangnya kasih sayang seorang ayah yang menyebabkan tekanan mental ini disebut dengan father hunger.
Selain meninggal dunia, penelantaran, dan perceraian, faktor penyebab father hunger adalah ayah yang memiliki perilaku kasar dan kejam atau memiliki kecanduan pada sesuatu, seperti alkohol dan narkoba. Jika sosok ayah masih hidup, kemungkinan memperbaiki hubungan ayah dan anak akan lebih mudah.
Berikut dampak ketidakhadiran ayah atau Father Hunger, versi Psychology Today:
1. Konsep diri yang berkurang
Merasa benci dengan diri sendiri dapat disebabkan oleh ketidakhadiran seorang ayah karena biasanya anak menyalahkan dirinya atas perginya sosok ayah.
2. Masalah perilaku
Biasanya anak-anak yang tidak memiliki ayah lebih banyak kesulitan dengan sosial dan cenderung menunjukkan masalah perilaku, seperti kepribadian angkuh dan mengintimidasi. Hal ini dilakukan untuk menyamarkan ketakutan, kebencian, kecemasan, dan ketidakbahagiaan yang mendasarinya.
Baca Juga : Ini Alasan Orang Jepang Tidak Mau Memiliki Anak |
---|
3. Masalah akademik
Masalah akademik meliputi membolos, nilai yang buruk, dan keterampilan berpikir. Menurut studi, 71 persen yang putus sekolah tidak memiliki ayah.
4. Kenakalan dan kejahatan remaja
Hal ini meliputi penyalahgunaan narkoba, alkohol, dan lainnya. 85 persen remaja di penjara tidak memiliki ayah karena anak yang tidak memiliki ayah cenderung melakukan kejahatan remaja.
5. Pergaulan bebas
Anak-anak yang tidak mempunyai ayah kemungkinan lebih besar melakukan hubungan seksual sebelum 16 tahun. Kebanyakan dari mereka melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi sehingga menjadikan mereka orang tua remaja atau tertular penyakit menular seksual.
Seorang anak pun cenderung sering bertingkah haus akan laki-laki karena hilangnya sosok ayah dalam hidupnya. Mereka seakan-akan mencari sosok ayah dalam orang lain sehingga rentan terhadap eksploitasi dari orang dewasa.
6. Masalah kesehatan fisik dan mental
Biasanya anak-anak mengalami gangguan fisik seperti malnutrisi atau penyakit akut lainnya. Tidak hanya fisik, anak-anak tanpa ayah juga berpotensi mengalami gangguan mental seperti depresi dan keinginan bunuh diri
7. Masa depan
Anak tanpa ayah cenderung menganggur, berpenghasilan rendah, bahkan mengalami tunawisma. Tidak hanya masalah keuangan, tetapi juga hubungan sosial. Mereka cenderung lebih awal berkeluarga dan lebih mungkin bercerai atau memiliki anak di luar pernikahan.