Bisnis.com, JAKARTA - Terlahir tuli tak menghalangi Surya Sahetapy dalam meraih prestasi. Sosok yang kini lulus S2 di Amerika Serikat itu merupakan putra dari aktor senior Ray Sahetapy dan Dewi Yull, penyanyi senior Tanah Air.
Sebelumnya pada 2020, Surya berhasil merampungkan pendidikan D3 di Universitas New York dan lulus dengan predikat cumlaude hingga kembali melanjutkan pendidikan S1 di New York.
“Surya baru lulus S2 di RIT (Rochester Institute of Technology) 2023 setelah sebelumnya mendapatkan beasiswa penuh dari Sasakawa - De Caro RITNTID ( Nippon Foundation),” tulis @dewiyullofficial yang dikutip pada Senin (22/5/2023).
Sebagai lulusan Pendidikan Tuli, dirinya mendapat tiga penghargaan sekaligus. Mulai dari, International Student Outstanding Service Award, The Outstanding Graduating Student Award In The Master's Degree dan NTID Graduate College Delegate.
“Menurut teman2 kuliahnya, para dosen dan rektor jarang sekali mahasiswa memborong achievement sebanyak itu. Alhamdullilah sujud syukur, percayalah bahwa waktu dan kesabaran pasti mendapat balasan satu saat,” tambah sang Ibu.
Tak hanya dikenal sebagai anak dari artis ternama Indonesia dan aktivis tuli, Surya Sahetapy juga pernh menjadi pembimbing bahasa Isyarat untuk Presiden Jokowi saat saat Asian Para Games 2018.
Lantas, seperti apa sosok dari Surya Sahetapy ini? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Tertarik di Dunia Pendidikan
Awalnya sebagai murid SMA homeschooling, Surya sudah tertarik untuk menjadi seorang trainer bagi teman-teman tuli guna memberikan pendidikan kepada anak-anak di SMALB (Sekolah Menengah Atas Luar Biasa) di Jawa dan Sulawesi.
“Waktu itu aku memiliki pengalaman mengajar di berbagai sekolah SLB di daerah Jawa Tengah, Sumedang, dan Maluku. Saya sadar beberapa sekolah SLB memiliki kurangnya kualitas guru,” ujarnya dalam podcast episode ‘Aktivis Tuli Blak-Blakan!’ yang dikutip pada Senin (22/5/2023)
Setelah itu, Surya Sahetapy ingin melanjutkan pendidikan dalam bahasa Inggris, tetapi rencananya terhenti, lantaran dia harus melakukan magang di kantor Gubernur DKI Jakarta pada 2015.
Mengalami Penolakan dari Keluarga
Perjuangan untuk sampai di titiknya saat ini pun tak mudah. Nyatanya, sang Ibu sempat tidak merestui pilihannya. Pasalnya, pada 2018, Surya mendapat tawaran untuk berperan dalam sebuah film, tetapi dia menolaknya karena dia ingin pergi ke Amerika.
Pertentangan ini pun muncul di keluarganya, karena kekhawatiran sang Ibu apabila nama sang anak akan terlupakan atau kehilangan popularitas.
Pada saat itu, dia akui sosoknya memang sedang menjadi sorotan karena ketertarikannya dalam membantu Presiden Jokowi.
“Terus aku ceirta ke Ibu, kalau hidup di Amerika memiliki keuntungan dan akses yang lebih baik, namun ia tetap ingin berkontribusi kepada masyarakat Indonesia dan memberikan pendidikan kepada mereka. Dari sana keluarga ikut dukung,” jelasnya.
Dengan diberinya kepercayaan untuk menuntut ilmu ke negeri orang, dia pun seolah tak ingin mengecewakan harapan sang Ibu.
Berbagai proyek riset pun dia lakoni, salah satunya dengan terlibat pada proyek kepemimpinan disabilitas yang bekerja sama dengan Universitas Australia untuk melakukan riset terkait kepemimpinan.
“Pendidikan dan kepemimpinan saling berkaitan. Meskipun banyak orang dapat menjadi guru, tidak semua bisa menjadi pemimpin,” katanya.
Kesenangannya dalam membaca biografi dan mengenal perjuangan tokoh seperti Barack Obama dan Nelson Mandela, menjadikan dia terlatih untuk lebih mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingannya pribadi.
Bahkan, pertemuannya dengan Ratu Elizabeth dakan "The Event Celebrated Our Work Towards a World Where Every Person is Equally Valued" menjadi titik balik dia ingin membangun Indonesia bahwa bahasa Isyarat memiliki level yang setara dengan bahasa verbal.
Generasi Kelima dari RM Tirto, Bapak Pers Nasional
Menariknya, tak banyak yang mengetahui bahwa Surya merupakan generasi kelima dari Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Soerjo, bapak pers nasional sekaligus tokoh kebangkitan nasional
Hal ini terungkap dari komentarnya yang memberikan dukungan pada Hanung Bramantyo yang menjadi sutradara film Bumi Manusia, kisah cinta antara Minke dan Annalies. Minke yang berdarah pribumi, harus mencintai Annalies yang memiliki darah Eropa.
Awalnya, kisah ini hanya tertuang dalam novel karangan Pramoedya Ananta Toer. Namun, sosok Minke memang disebut mengacu pada sosok RM Tirto. Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh adik kandung Pramoedya Ananta Toer, Soesiko Toer dalam wawancaranya dengan beberapa media.
"Makasih sudah mau filmkan kakek buyutku. Saya generasi 5 dari TAS (Tirto Adhi Soerjo). Semoga berkah! Tolong pakai teks nantinya, masa saya enggak paham film eyangku sendiri nanti," tulis Surya di kolom komentar Instagram Hanung.
Sementara itu, sang Ibu yang memiliki nama lengkap Raden Ayu Dewi Pujiati atau Dewi Yull, merupakan generasi ketiga dari bapak pers nasional, RM Tirto Adhi Soerjo.
Dalam perjalanan hidupnya, Surya pun pernah terlibat dalam proyek film Indonesia berjudul "Indonesia Biner" yang berlatar belakang kisah perang antar hacker.
Serial web ini diproduksi oleh Wahana Kreator dan disutradarai oleh Adriyanto Waskito Dewo. Bersama dengan Baskara Mahendra, Pradikta Wicaksono, Laura Theux, Fergie Brittany, dan Haydar Salishz, dirinya menjadi aktor dalam serial tersebut yang ditayangkan pertama kali pada Juli 2022.