Bisnis.com, JAKARTA - Mempersiapkan kondisi fisik dan kesehatan mereka menjadi hal yang wajib bagi para calon jemaah haji.
Namun, hal tersebut butuh perhatian ekstra. Lantaran, puncak musim haji pada 26 hingga 31 Juli 2023 bertepatan dengan periode puncak musim panas.
Saat ini Madinah tengah memiliki suhu yang esktrem, yakni sekitar 48 derajat celcius atau dua kali lipat dari panas di Tanah Air.
Melansir dari dua situs cuaca internasional, Weather Channel dan AccuWeather, suhu rerata mulai akhir Mei hingga Juli 2023, antara 42-45 derajat celcius, terendah di malam hari 29 derajat.
Oleh karena itu, calon jemaah haji diimbau untuk waspada terhadap gejala sengatan panas atau heatstroke, seperti kulit kering dan kemerahan, lidah dan bibir kering, pusing, kram otot, dan pingsan.
Utamanya, bagi calon jemaah haji yang memiliki diabetes atau masalah ginjal, terutama yang berusia di atas 60 tahun.
Hal tersebut, sebab orang yang menderita diabetes atau masalah ginjal cenderung memiliki penyeimbangan cairan yang tidak stabil dalam tubuh mereka, yang pada akhirnya, dapat membuat mereka rentan terhadap dehidrasi dan bisa menjadi penyebab terjadinya heatstroke.
Tanda dan gejala terkena sengatan panas (heat stroke)
1. Suhu badan lebih dari 39,5 C
2. Kulit menjadi merah,panas dan kering
3. Nadi cepat dan kuat
4. Sakit Kepala
5. Pusing dan Muntah
Cara Atasi Suhu Panas Ekstrem
Untuk mencegah terjadinya sengatan panas atau heatstroke selama musim haji yang panas, berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh calon jemaah haji
1. Minum Cukup Cairan
Penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum cukup air. Minumlah air dalam jumlah yang cukup setiap hari, terutama saat berada di luar ruangan dan terpapar suhu panas. Hindari minuman berkafein atau beralkohol, karena dapat menyebabkan dehidrasi.
2. Mengenakan Pakaian yang Tepat
Gunakan pakaian yang longgar, ringan, dan berbahan yang menyerap keringat seperti katun. Hindari pakaian yang terlalu ketat atau berbahan sintetis yang dapat membuat tubuh sulit bernapas. Gunakan topi atau payung untuk melindungi kepala dari sinar matahari langsung.
3. Menghindari Paparan Matahari Langsung
Cobalah untuk menghindari terlalu lama berada di bawah sinar matahari langsung, terutama saat suhu mencapai titik tertinggi di siang hari. Carilah tempat yang teduh atau gunakan payung untuk melindungi diri dari paparan langsung.
4. Menggunakan Tabir Surya
Oleskan tabir surya dengan SPF yang cukup tinggi pada kulit yang terbuka, terutama pada wajah, lengan, dan kaki. Ini akan membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.
5. Istirahat yang Cukup
Beristirahatlah yang cukup dan hindari aktivitas fisik berat saat suhu sedang sangat tinggi. Carilah waktu dan tempat yang nyaman untuk beristirahat dan memulihkan energi.
6. Makan dengan Seimbang
Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang, termasuk buah-buahan dan sayuran segar. Hindari makanan berat dan berlemak yang dapat membuat tubuh terasa lebih panas.
7. Mengenali Gejala dan Tindakan Darurat
Pelajari gejala sengatan panas atau heatstroke, seperti kulit kemerahan, pusing, kelelahan berlebihan, pingsan, dan segera cari bantuan medis jika mengalami gejala tersebut. Segera cari tempat teduh, gunakan kipas atau kain basah untuk menurunkan suhu tubuh.