Tidur dengan kipas angin/Istimewa
Health

Merasa Lelah Saat Bangun Tidur? Ini Penyebabnya

Sabina Arla Yogandini
Selasa, 13 Juni 2023 - 18:43
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Saat bangun tidur, seharusnya tubuh Anda menjadi lebih segar. Namun, pernahkah Anda bangun tidur dalam keadaan lelah atau lemas?

Perlu diwaspadai bagi Anda yang secara terus-menerus bangun dengan rasa lelah, terutama jika Anda terus merasa lelah sepanjang hari, bisa saja itu merupakan masalah kesehatan.

Dilansir Medical News Today, berikut adalah penyebab dari kelelahan saat bangun tidur:

1. Kelambanan tidur

Inersia tidur mengacu pada gangguan kognitif dan sensorik-motorik yang terjadi setelah bangun tidur. Hal ini terjadi ketika seseorang terbangun secara tiba-tiba dari tidur nyenyak. Adapun mungkin mengalami:
- mengantuk atau disorientasi
- kesulitan berkonsentrasi
- pengambilan keputusan yang buruk
- kesulitan melakukan tugas motorik halus

2. Praktik kebersihan tidur

Kebersihan tidur dapat mempengaruhi seseorang untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik. Sebaliknya, kebersihan tidur yang buruk dapat mengakibatkan kualitas tidur yang buruk. Contoh praktik kebersihan tidur yang buruk meliputi:

- tidak memiliki rutinitas tidur yang teratur
- tidur siang dalam waktu yang lama
- membiasakan diri untuk melihat layar ponsel atau komputer sebelum tidur
- suhu kamar yang terlalu panas dan lampu yang dibiarkan menyala
- memiliki kasur atau bantal yang tidak nyaman

3. Faktor gaya hidup dan pola makan

Adapun beberapa faktor gaya hidup dan pola makan yang dapat mempengaruhi tidur dan menyebabkan Anda terbangun dalam keadaan lelah, meliputi:

- Tidak cukup berolahraga

Berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Namun, ada baiknya untuk menghindari melakukan aktivitas olahraga sebelum tidur karena akan membuat Anda sulit tidur.

- Mengalami buang air kecil yang berlebihan di malam hari atau nokturia

Terlalu sering terbangun untuk ke kamar mandi dapat menyebabkan Anda akan lelah saat bangun di pagi hari. Dalam beberapa kasus, nokturia dapat mengindikasikan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

- Mengkonsumsi makanan yang mengganggu tidur

Makan makanan yang berlemak, atau pedas menjelang waktu tidur dapat menyebabkan masalah pencernaan bagi sebagian orang. Hal ini dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur.

- Minum kafein sebelum tidur

Kafein dapat menstimulasi sistem saraf pusat seseorang. Akibatnya, mereka yang makan cokelat atau minum minuman berkafein menjelang waktu tidur mungkin akan mengalami kesulitan tidur.

- Minum alkohol sebelum tidur

Alkohol adalah obat penenang dan dapat menyebabkan seseorang tertidur lebih cepat. Namun, hal ini juga dapat meningkatkan sleep apnea dan menyebabkan penurunan kualitas tidur.

4. Gangguan tidur

Tak jarang, terdapat orang yang telah memperbaiki kualitas tidur dan gaya hidup, tetapi masih tetap terbangun dalam keadaan lelah. Hal ini dapat mengindikasikan adanya gangguan tidur. Orang yang mengalami ini, perlu menemui dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan.

Adapun beberapa gangguan yang paling umum terjadi sebagai berikut:

1. Apnea tidur

Gangguan tidur serius yang menyebabkan henti napas secara berkala seperti mendengkur, terengah-engah saat tidur, terbangun dengan mulut kering, mengalami sakit kepala di pagi hari, dan merasa lelah setelah tidur dalam waktu yang lama.

2. Insomnia

Insomnia adalah gangguan tidur di mana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau tetap tidur. Orang yang memiliki insomnia akan sering terbangun, kelelahan saat bangun tidur, perubahan suasana hati, kurangnya energi, bangun terlalu dini dan mengalami kesulitan untuk kembali tidur.

3. Sindrom kaki gelisah

Sindrom kaki gelisah adalah gangguan gerakan tidur yang ditandai dengan dorongan tak terkendali untuk menggerakkan kaki. Hal ini disebabkan oleh rasa yang tidak nyaman pada area kaki, betis, atau paha.

4. Gangguan gerakan anggota tubuh secara berkala

Gangguan pergerakan anggota tubuh secara berkala terjadi ketika seseorang secara tanpa sadar menggerakkan anggota tubuhnya selama tidur. Hal ini mempengaruhi tungkai bawah yang membuat otot berkedut dan gerakan menyentak.

- Bruxism

Bruxism adalah istilah medis yang dapat terjadi saat Anda tidur dengan mengatupkan gigi. Seseorang yang menggemeretakkan gigi saat tidur dapat mengalami gejala seperti sakit kepala, kerusakan gigi, gangguan rahang, sakit telinga, dan gangguan tidur.

Adapun masalah kesehatan lain seperti anemia, kecemasan, sindrom kelelahan kronis, depresi, diabetes, dan tiroid yang mempengaruhi kondisi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro