Ilustrasi memasak./www.resepmasakanku.info
Health

Bahaya! Kompor Gas Lebih Berisiko Kanker Dibanding Perokok Pasif

Khadijah Shahnaz Fitra
Rabu, 21 Juni 2023 - 13:04
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil penelitian di Stanford menunjukkan bahwa kompor gas bisa melepaskan paparan benzena yang ternyata jauh lebih berbahaya menyebabkan risiko kanker dibandingkan dengan perokok pasif.

Dilansir dari TheVerge, Rabu (21/6/2023), sebuah penelitian baru dari para peneliti di Stanford menemukan bahwa kompor gas melepaskan benzena dalam jumlah yang mengkhawatirkan, sebuah bahan kimia yang terkait dengan leukemia dan kanker sel darah lainnya.

Studi ini menambah bukti terhadap bahaya penggunaan kompor gas dalam rumah dan bangunan. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Environmental Science & Technology pekan lalu.

Berdasarkan penelitian ini, kompor gas di dalam rumah dapat mencapai konsentrasi benzena yang lebih tinggi daripada yang biasa ditemukan pada perokok pasif.

Benzena, yang terbentuk dalam api, seringkali menjadi sumber paparan bagi manusia melalui asap tembakau, kebakaran hutan, dan emisi kendaraan bermotor.

Ahli hematologi/onkologi, Jan Kirsch menggambarkan benzena sebagai bahan kimia yang sangat kuat dalam menyebabkan leukemia dibandingkan dengan karsinogen lain pada tingkat paparan yang lebih rendah.

Penelitian ini menjadi yang pertama dalam menghitung polusi benzena di dalam ruangan yang disebabkan oleh kompor gas. Peneliti mempelajari 87 rumah di California dan Colorado yang menggunakan kompor gas dan propana pada 2022.

"Dalam sekitar 30 persen dapur yang diuji, ditemukan bahwa emisi benzena dari kompor gas tunggal dengan api besar atau oven gas yang disetel pada suhu 350 derajat Fahrenheit menghasilkan konsentrasi benzena yang lebih tinggi daripada rata-rata asap rokok," ujarnya dikutip pada TheVerge, Rabu (21/6/2023).

Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa konsentrasi benzena yang tidak sehat bahkan terdeteksi dari dapur hingga ke kamar tidur, dan bertahan selama berjam-jam meskipun kompor sudah dimatikan.

Tingkat benzena di kamar tidur dalam sebuah rumah sebanding dengan peristiwa polusi di dekat sekolah yang memicu penyelidikan pada 2020. Usia atau merek kompor tidak signifikan dalam mempengaruhi jumlah benzena yang dihasilkan, dan ventilasi yang baik serta tudung asap tidak selalu efektif dalam mengurangi polusi.

Studi sebelumnya juga telah mengaitkan penggunaan kompor gas dengan dampak negatif terhadap kesehatan. Sebuah penelitian pada 2022 menemukan bahwa hampir 13 persen kasus asma pada anak-anak di Amerika Serikat dapat dikaitkan dengan penggunaan kompor gas.

Analisis lain pada 2013 menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal di rumah dengan kompor gas memiliki risiko 42 persen lebih tinggi terkena gejala asma dibandingkan dengan anak-anak yang tinggal di rumah tanpa kompor gas.

Di California, studi pada 2022 menunjukkan bahwa hingga 20 persen kasus asma pada anak dapat dicegah jika masyarakat berhenti menggunakan kompor gas.

Namun, upaya untuk melarang penggunaannya menghadapi tantangan hukum. Industri gas telah lama mempromosikan kampanye "memasak dengan gas" untuk mempertahankan popularitasnya, meskipun kompor induksi dan listrik memiliki risiko yang jauh lebih rendah dalam mengeluarkan benzena.

RUU yang melarang larangan federal terhadap kompor gas baru-baru ini disahkan di DPR, meskipun tidak ada undang-undang federal yang mengusulkan larangan tersebut.

Sementara itu, para peneliti dari Stanford mendorong untuk beralih ke kompor listrik sebagai alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan. Penelitian ini menyediakan pemahaman baru tentang bahaya kompor gas bagi kesehatan masyarakat dan mendorong adopsi energi bersih dalam rumah tangga untuk mengurangi risiko paparan benzena dan polusi udara.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro