Bisnis.com, PALEMBANG – PT iForte Solusi infotek (iForte) secara resmi mengumumkan pemenang kompetisi iForte Film Festival Palembang dalam acara pembukaan Festival Sriwijaya XXXI tahun 2023.
Daftar para pemenang itu diperoleh setelah seluruh peserta melewati rangkaian penjurian yang dilakukan oleh Hanung Bramantyo, Lukman Sardi dan Kamila Andini.
Wakil Presiden Direktur iForte Silvi Liswanda mengatakan, antusiasme dan hasil karya para sineas muda Palembang dalam kompetisi iForte Film Festival ini patut diapresiasi.
Dia berharap, ajang yang telah dibuat itu juga dapat menjadi pemantik para sineas muda untuk terus menggali potensi dan kreativitas mereka di setiap kesempatan yang ada.
“Dan diharapkan mereka (sineas muda) bisa berkontribusi dalam memajukan Kota Palembang khususnya melalui sebuah karya,” ujar Silvi, dikutip Jumat (23/6/2023).
Adapun untuk daftar para pemenang kompetisi itu yakni sebagai berikut:
Kategori SMA/Sederajat:
Juara 1: SMAN 9 Palembang dengan judul “Sinta”
Juara 2: Ignatius Global School dengan judul “Cinto Monyet”
Juara 3: SMAN 5 Palembang dengan judul “Lupo”
Film Terfavorit: SMAN 9 Palembang dengan judul “Sinta”
Kategori Mahasiswa/Umum:
Juara 1: Shock Film dengan judul When Delia Lost Her Camelia
Juara 2: Musi Kreatif dengan judul “Setelah Kita Menangis”
Juara 3: Selontok Fish dengan judul “Bangunin Sahur
Film Terfavorit: Iris Picture dengan judul “Enter Cinto Entah Idak”
Sinematografi Terbaik: Run&Gun Production dengan judul “Dak Kelemak’an”
Penyutradaraan Terbaik: Shock Film dengan judul “When Delia Lost Her Camelia”
Naskah Terbaik: Pengen Buat Film dengan judul “Sedolor”
Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru mengatakan, Festival Sriwijaya adalah salah satu upaya untuk terus mempertahankan seni budaya yang ada di Sumsel.
“Sebagai benteng agar kebudayaan lokal yang ada tidak tergerus oleh budaya-budaya asing,” ujarnya.
Selain itu, Deru juga mengapresiasi atas penyelenggaraan lomba film pendek oleh iForte dalam Festival Sriwijaya XXXI.
Menurutnya, penyelenggaraan lomba film pendek seperti itu patut diteruskan, sehingga lebih banyak lagi pemuda daerah yang memproduksi film yang berkaitan dengan Sumsel.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Aufa Syahrizal menyampaikan, tujuan Festival Sriwijaya juga berhubungan dengan langkah pemerintah untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Bumi Sriwijaya.
Oleh karena itu, penyelenggaraan acara itu menghadirkan berbagai rangkaian acara yang memiliki nilai autentik dan tentunya berdampak pada geliat perekonomian di wilayah tersebut.
“Kemudian menaikkan kearifan lokal dan seni budaya dan acara lain seperti demo masak, lomba tari poco-poco dan sebagainya,” bebernya.