Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan tur luar angkasa yang dipimpin Richard Branson, Virgin Galactic, meluncurkan penerbangan komersial pertamanya yang membawa pelanggan yang membayar tiket termahal hampir Rp7 miliar ke pinggiran luar angkasa untuk melihat Bumi dan sekitarnya.
Dilansir dari The Economic Times, perusahaan ini, seperti Blue Origin dan SpaceX, melayani individu kaya yang bersedia membayar sejumlah besar uang untuk pengalaman kecepatan roket supersonik dan gayaberat mikro.
Virgin Galactic telah dipesan sekitar 800 pelanggan dengan harga tiket mulai dari US$250.000 atau sekitar Rp3,8 miliar hingga US$450.000 atau sekitar Rp6,8 miliar per kursi.
Perusahaan ini berkeinginan membangun armada yang cukup besar untuk menampung 400 penerbangan setiap tahunnya.
Amankah Tur ke Luar Angkasa?
Keselamatan merupakan faktor penting bagi Virgin Galactic saat perusahaan ini membangun layanan komersialnya.
Pada tahun 2014, prototipe sebelumnya dari pesawat roketnya jatuh saat uji terbang yang mengakibatkan kematian satu pilot.
Penumpang diharuskan menandatangani surat pernyataan mengakui risiko yang terlibat dalam pariwisata luar angkasa karena industri ini tidak memiliki peraturan pemerintah.
Perdebatan tentang definisi spaceflight juga berperan dalam persaingan antarperusahaan.
Pesawat roket New Shepard suborbital Blue Origin melampaui garis Karman yang diakui secara internasional pada jarak 62 mil (100 km), sementara penerbangan Virgin Galactic melintasi batas 50 mil (80 km).
Namun, NASA dan Angkatan Udara AS menganggap siapa pun yang telah terbang sejauh 50 mil atau lebih tinggi sebagai astronot. Apalagi penerbangan pertama datang sebagai misi penelitian Angkatan Udara Italia.
Dengan dimulainya layanan komersial, Virgin Galactic dan para pesaingnya mengantarkan ke era baru pariwisata luar angkasa dengan melihat melampaui pengalaman unik atmosfer bumi.
Apa yang Terjadi di Atas Pesawat?
Dilansir dari Daily Times, penerbangan ini harus berlangsung selama 90 menit, dimulai dengan peluncuran dari 9,4 mil (15 km) di atas Bumi dari pesawat pengangkut.
Itu sudah lebih tinggi dari pesawat komersial pada umumnya yang hanya setinggi delapan mil (12 km).
Pesawat dan awak kemudian akan naik hingga 50 mil (80 km) di atas Bumi, ketinggian suborbital, yang berarti mereka akan mencapai tepi ruang angkasa tanpa benar-benar pergi ke orbit.
Setelah pesawat ruang angkasa mencapai tepi ruang, dia akan melayang di tempat selama lima menit untuk membiarkan penumpang merasakan gravitasi nol dan pemandangan luar angkasa dan Bumi yang fantastis dari susunan jendela di atap dan sisi pesawat.