Bisnis.com, SOLO - India digemparkan dengan penyakit akibat Virus Nipah yang menyebabkan 2 orang meninggal dunia.
Pada Rabu (13/9/2023) sebanyak 706 warga India menjalani tes untuk mengetahui paparan Virus Nipah.
Hal itu menyusul dua kasus kematian akibat Virus Nipah yang dilaporkan pada 30 Agustus lalu di negara tersebut.
"Saat ini sudah lebih banyak orang yang dites, fasilitas isolasi akan disediakan," kata Menteri Utama Kerala, Pinarayi Vijayan.
Penyebaran Virus Nipah juga membuat pemerintah India melakukan lockdown dengan menutup sejumlah rumah dan perkantoran.
Sebelumnya, virus ini sudah terdeteksi pada 2018 di wilayah Kerala yang membuat hampir 20-an orang dinyatakan meninggal dunia.
Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Virus Nipah pertama kali terdeteksi pada 1999 dengan menyerang para peternak babi di Malaysia dan Singapura.
Pada 2001 juga ditemukan kasus serupa di Bangladesh dan India.
Virus Nipah atau NiV adalah virus zoonotik yang menular dari hewan ke manusia. Virus ini juga bisa menular lewat makanan dan kontak antarmanusia.
Dilansir dari CDC, inang alami Virus Nipah adalah kelelawar buah yang berasal dari famili Pteropodidae.
Kebanyakan infeksi Virus Nipah pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan hewan yang sakit.
Mengonsumsi buah yang terkontaminasi dengan urine atau air liur kelelawar yang terinfeksi diduga menjadi sumber utama penularan Virus Nipah.
Pada manusia, virus ini dapat menyebabkan berbagai penyakit dari infeksi asimtomatik (tanpa gejala) hingga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis atau radang otak.
Lalu apa saja gejala Virus Nipah dan bagaimana cara pencegahannya? Berikut ulasannya:
